Minggu, 16 September 2007

Tiga Budaya...

Posting baru lagi nih… Akhirna stelah sekian lama sempet juga ke warnet… jadi br bias posting lg dr kmrn2 bisna di rmh ga OL si … ok enough ‘bout that..

Posting kali ini akan coba membahas tentang perpaduan budaya yang terdapat dalam label kemasan Aldina itu. Dari tampak depan kemasannya dapat kita lihat adanya perpaduan dari tiga budaya yaitu, Indonesia, budaya Tiong Hoa, dan pengaruh budaya Timur Tengah. Kita bisa melihat pengaruh Budaya Timur Tengah dari adanya gambar lampu aladin dan ama Aladina. Sedangkan pengaruh budaya Tiong Hoa terlihat pada adanyaa gambar Buddha, Ginseng, dan huruf-huruf mandarin. Sedangkan Untuk budaya Indonesianya sendiri terlihat [ada gaya tulisan Jamu di sudut kanan atas.
Untuk bisa sedikit memahami hal ini saya akan mencoba menceritakan sedikit sejarah yang terjadi di Indonesia.

Sejak Indonesia merdeka, Indonesia mulai terbuka dengan dunia luar. Banyak pedagang dari mancanegara yang masuk ke Indonesia, baik dari China maupun Timur Tengah (khususnya Arab). Ketika tiba di Indonesia para pedagang ini bukan hanya berdaganga tapi juga sekaligus membawa kebudayaan mereka masuk ke dalam kehidupan Indonesia apalagi setelah itu banyak juga dari mereka yang menetap di Indonesia.

Oleh karena itu kita akan menemukan adanya sebuah perkampungan orang-orang Arab di Jakarta misalnya ada yang di sbut Arab awab (di daerah Jakarta Timur), dan Arab krukut (di daerah Jakarta Barat). Kehidupan mereka berjalan selaras dan harmonis baik dengan warga pribumi sendiri maupun dengan sesame warga pendatang lainnya seperti masyarakat Tiong Hoa. Hal ini sudah berlangsung sejak dari dulu (saya saja tahu cerita ini dari mama saya, yang diceritain sama nenek saya lagi). Jadi bukanlah hal yang janggal jika kemasan ini terdiri dari beberapa budaya sekaligus.

Bahkan sebelum berhubungan baik di Indonesia, orang-orang China telah lebih dulu menjalin hubungan baik dengan orang-orang Arab. Seperti yang kita tahu China adalah yang pertama kali menemukan kertas dan teknik cetak, selain itu kemajuannya di bidang astronomi telah jauh lebih unggul pada masanya. Jadi, ketika itu orang orang China mengadakan perjalanan ke Timur Tengah akhirnya tiba di Arab, di sana mereka saling bertukar kebudayaan. Arab mempelajari teknik cetak china untuk menyalin ayat-ayat kitab suci mereka ke atas kertas agar lebih mudah penyimpanannya dan juga lebih awet (sebelumnya mereka menulisnya di atas kulit kayu atau kulit hewan), sedangkan bangsa China juga jadi mengenal kebudayaan Islam yang ada di Arab. JAdi ketika mereka bertmu lagi saat berdagang di Indonesia hubungan keduanya cukup baik terjalin.

Dari sinilah saya mengira … si pembuat kemasan ini atau mungkin juga pemilik pabriknya ini ingin menunjukkan bahwa obat ini bisa digunakan oleh siapa saja, bukan khusus untuk orang-2 Tiong Hoa saja atau untuk orang Arab saja, atau untuk orang Indonesia saja. Dari hal ini terlihat bahwa si pembuat kemasan ini dan juga mungkin si pemilik pabriknya ini telah memperhatiakan keragaman budaya yang ada di Indonesia. Sehingga ia membuat produknya agar bisa diterima semua kalangan.


sekian dulu d ya... tdna mw crt ttg ginseng juga tapi nana uda post y ud.. kita sambung lagi ntar...

tenkyu for reading this..

Resha Livia (~.')d

Sabtu, 15 September 2007

It's me....

Y ampyun...
lupa bilang lowh..
yg tulis blog 2 di bawah "Ginseng" n "Tanya g yah....?" itu adalah gw...

CHRISNA (O^~^O)

Udah d, cm m bilang gtu aza..
hehe
TengQ

Tanya ga yah.......???

Helow2...
ini gw  lagi...

Aduh2..
gmn yah ngomongny..

gini lowh, tadi siang niy...
gw sempet pergi k sinshe sekalian berobat siy..
nah di tempat sinshenya ituh juga sekaligus toko obat Cina..

Memang sebelumnya ada niatan buat tanya2 soal jamu Aladina ini...
cuma berhubung produk ini merupakan "obat kuat", jadi gimana gituh y m tanyanya juga...
ada nyokap lagi..jadi g enak jg mau tanya2...
Alhasil g jadi nanya2 deh..
huhu

Tapi gw g diem ajah...
sambil nunggu di situ, sambil liat2 juga produk2 yg dipajang di lemari kaca yg ada di situ..
penelitian kecil2an deh..

setelah dilihat2, obat cina kayanya 100% deh pake huruf mandarin ( apa gw yg telat yah tauny, huhu)...
selain itu g tau itu produk yg udah dr lama udah ada sampai sekarang atau memang obat baru gambar2 yg dipakai juga banyak yang menggunakan gambar seperti Budha, Dewi Kwam In, orang tua, ataupun orang2 yang teridentifikasi sebagai orang cina(pakaian dan wajah), selain itu gambar yg digunakan ada juga seperti tumbuhan obat2an yg berkhasiat dari produk obat tersebut seperti ginseng ini, ada juga yg polos hanya terdiri dari tulisan saja, bentuk2 geometris.

Di luar itu saya juga mengamati ada beberapa produk yang desain packagingnya sudah terlihat lebih modern ( saya ngga foto, maap.. ), itu terlihat dari pilihan warna, bahan packaging, serta teknik cetaknya yang terlihat rapih dan tidak flat seperti adanya emboss dan adanya stiker sebagai segel terutama stikernya hologram. mungkin lain waktu saya coba foto beberapa produknya..

hmmm...
segitu dulu x y survey gw, uda dini hari, saya mau lanjutin tgs DKV, bsk mau di ACC soale, huhu..
oc d..
nitez..
c u next posting..

Ginseng

Helowwww...
Y ampyun ini posting personal gw yg pertama ( ada siy posting pertamanya lagi tapi rame2 ber3 ama Echa n Diana) huhu..

Harap dimaklumi karena tgs yg lain juga belum bisa ditinggal n ada kedongdongan gw dr dulu, g bisa sign in karena g pake @yahoo.com di nama sign innya, huik jadi damdam deh..
Merasa dibuli buli jadiny m blogger huhu (kyny gwny yg dongdong yah.. hehe)

udah2, sekarang m posting info ttg GINSENG...
ini menyangkut kaitannya dengan dipakainya ginseng dalam produk jamu Aladina ini..
ini dikutip/disadur(?) dari web yg isa dipercaya....
ok qta coba aja baca infonya d bawah ini..

Ginseng identik sebagai ‘obat kuat dan panjang umur’, ginseng sudah dikenal oleh bangsa China sejak ribuan tahun lalu. Ginseng sering digunakan sebagai ramuan penambah energi, terutama bagi orang lanjut usia.


Ada beberapa jenis ginseng yang dikenal selama ini.

Ginseng paling mahal dan tinggi kualitasnya adalah ginseng liar yang berasal dan Manchuria. Kebanyakan ginseng yang beredar di pasar adalah hasil budidaya, yaitu: Panax ginseng (ginseng China/Korea/Oriental) - ginseng paling populer di pasaran; Panax quinquefolius (ginseng Amerika) - dibudidayakan di Amerika untuk ekspor ke China, khasiatnya masih di bawah ginseng China; Panax notoginseng (Pseudoginseng/ginseng san qi) - banyak digunakan sebagai pereda sakit dan pendarahan; dan Eleutherococcus senticosus (ginseng Siberia) yang khasiatnya menandingi ginseng China.

Bagian tanaman yang mengandung zat aktif dan umum digunakan adalah akar. Selain zat aktif ginsenosides (ginseng Panax) atau eleutherosides (ginseng Siberia), ginseng juga mengandung minyak, sterol, pati, gula, pektin, vitamin B1, B2, dan B12, kolin, lemak, dan mineral (termasuk seng, tembaga, magnesium, kalsium, besi, mangan, dan vanadium).
Akar ginseng China dijual dalam dua variasi: ginseng putih dan ginseng merah. Ginseng putih berupa akar ginseng kering. Sedangkan ginseng merah (kebanyakan dan Korea) adalah akar ginseng yang dikukus dahulu baru dikeringkan. Proses pengukusan menyebabkan warna akar menjadi kemerahan. Yang merah konon memberi efek lebih hangat/panas (yang) pada tubuh dibandingkan yang putih. Akar ginseng biasanya diminum seperti seduhan teh, atau dalam bentuk kapsul. Belakangan juga banyak diolah dalam bentuk pasta atau tepung untuk minuman larutan.

Riset

Peran ginseng pada sistim reproduksi pria ternyata bukan sekedar mitos. Sejumlah penelitian pada hewan mengindikasikan adanya peningkatan kadar testosteron dan produksi sperma.
Sejumlah penelitian di Korea telah membuktikan bahwa risiko penyebaran kanker pada mereka yang mengkonsumsi ginseng Panax hanya setengah dan jumlah mereka yang tidak mengkonsumsinya sama sekali.

Manfaat

Zat-zat aktif pada ginseng membantu proses penyembuhan dengan cara merangsang pembentukan antibodi tertentu. Zat-zat ini turut melancarkan pembentukan hormon dan sperma dengan cara melebarkan saluran pembuluh darah pada alat reproduksi pria.
Ginseng juga dapat digunakan untuk mengatasi Ielah berkepanjangan (fatigue) dan efek samping stres pada tubuh, serta mengembalikan vitalitas setelah sakit lama. Menurut ahli-ahli tanaman obat China, ginseng China lebih cocok untuk sistim hormon laki-laki dan ginseng Siberia untuk perempuan, terutama yang siklus haidnya sering tidak teratur. Ginseng Amerika yang bersifat dingin (Yin) lebih sering digunakan sebagai tonik dan untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan.

Dosis

Untuk pemakaian umum 100 - 250 mg ekstrak ginseng China atau 300 -400 mg ginseng Siberia, satu sampai dua kali sehari. Sedangkan untuk menjaga stamina pada saat stres atau selama masa penyembuhan dan sakit, gunakan dosis yang sama dua kali sehari. Begitu juga untuk masalah impoten dan infertilitas pada laki-laki.
Asupan sebaiknya dimulai dengan dosis kecil dulu dan secara bertahap ditingkatkan sampai dosis yang dianjurkan. Batas pemakaian adalah 500 mg sehari. Ginseng sebaiknya tidak dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang. Paling banyak tiga atau empat kali dalam setahun, selama satu sampai dua minggu saja.

Efek Samping

Ginseng tidak akan menimbulkan masalah jika dikonsumsi dengan cara yang benar. Pemakaian berlebihan dilaporkan dapat menimbulkan gangguan emosi, gangguan tidur, tekanan darah naik, sakit kepala dan sakit perut/diare. Untuk mengatasi efek tak nyaman tersebut dengan mengurangi dosisnya.
Kelebihan dosis, khususnya ginseng China yang bersifat stimulan, akan meningkatkan aktivitas hormon estrogen secara berlebihan yang dapat merangsang tumbuhnya tumor payudara dan menyebabkan pendarahan haid hebat. Kombinasi ginseng China dengan zat-zat bersifat stimulan lainnya (seperti teh, kopi atau minuman cola) juga dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan.

PERINGATAN:

P. ginseng dan P. notoginseng tidak boleh dikonsumsi:
Penderita hipertensi dan mereka yang denyut jantung tidak beraturan
Penderita radang akut (TBC, bronkitis)
Wanita hamil
Jika sedang mengkonsumsi obatobat anti depresi
Bersama teh, kopi dan minuman cola.

Nah itu kira2 info yg gw dapet, jadi dalam produk ini qta bisa tau kenapa ginseng yg dipakai n ada sangkutannya dengan kebudayaan Cina.
Mungkin nanti bisa dicari info yg lebih lengkap lagi..
atau ada yg tau ttg ginseng lebih byk boleh kabar2i kelompok kami ini..
Oc..
Segini dulu..
Nantikan posting selanjutny...

Sejarah Jamu

Setelah seharian berkutat di depan komputer mengerjakan tugas-tugas, liat2 friendster, cari2 gambar buat AV, akhirnya jadwal hari ini adalah memposting blog buat menguatkan data mengenai produk kemasan jamu yang kelompok kita bahas.
Walau badan sudah letih, pinggang udah encok, rambut udah berantakan ga jelas, dan mata sudah lelah, tetapi harus tetap melaksanakan tugas dengan penuh senyum dan sukacita ^^

Ok de, saya akan mulai pembahasannya. HITUNG MUNDUR BERSAMA DENGAN MENGGUNAKAN SUARA YA!!!!!!
5....4....3.... Loh, kok ga bersuara sih???? Ayo bersuara dong!!! Mulai lagi ya, tapi HARUS BERSUARA. OK.

5.....4.....3.....2.....1...... Tetttttttttttttttttttttttttttt


Jamu adalah sebuatan orang Jawa terhadap obat hasil ramuan tumbuh-tumbuhan asli dari alam yang tidak menggunakan bahan kimia. Maka dari itu, kalau orang menyebutkan kata "jamu", hal yang pertama terlintas di otak pastilah kata tradisional. Hal ini sih wajar-wajar aja karena menurut data yang saya dapatkan, jamu tuh udah dikenal di Indonesia berabad-abad tahun yang lalu sebelum farmakologi moderen masuk ke Indonesia. Sekarang pun mungkin masih banyak racikan jamu yang udah berumur ratusan tahun karena resep racikannya diberikan turun temurun. Hmmm........ kaya racikan wasiat dong ya.

Tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan tradisi meracik dan meminum jamu ini muncul. Tetapi diyakini kalo tradisi ini udah berjalan bahkan membudaya pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Madhawapura dari zaman Majapahit yang menyebutkan adanya suatu profesi "Tukang Meracik Jamu" yang disebut juga Acaraki.
Tradisi tersebut terus dikembangkan di Keraton Yogya dan Solo. Bahkan sampai permulaan abad XX tradisi tersebut masih menjadi sesuatu yang eksklusif. (Ga kebayang dulunya jamu begitu rahasia dan menjadi barang yang eksklusif, sedangkan sekarang jamu udah menjamur dimana-mana, bahkan dari jamu yang dikemas dan siap dikonsumsi sampai dengan jamu gendong yang dibawa keliling oleh mbok jamu yang ga kenal lelah bawa bakul jamu yang berisi botol-bolol jamu yang pastinya berat banget...... Salut deh sama mbok jamu!!!).

Racikan jamu yang tadinya hanya di kalangan
tertentu saja. Sampai akhirnya Tan Swan Nio dan Siem Tjiong Nio memassalkannya dengan mendirikan Djamoe Industrie en Chemicalien Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja pada tahun 1910 di Surabaya. Sejak saat itu, sejarah jamu dimulai.

Bentuk Jamu
Ada beberapa bentuk formula jamu yang siap pakai. Bentuk bubuk/powder merupakan bentuk yang paling umum. Namun adanya perkembangan teknologi membuat bentuk Jamu tidak terkesan tradisonal lagi. Banyak produsen jamu yang sudah mencetaknya dalam bentuk, pil, kapsul, kaplet, maupun cair. (Zaman ud keren bo........, dulu mah jamu buatnya sampe nangis, tangan kapalan karena kebanyakan gerus tanaman obat serta kulit kayu, dan butuh pengetahuan ttg obat2an. Sekarang tinggal masukin aja bahan2nya ke dalam mesin, trus tinggal aja bentar, tiba2 TING..... jamunya udah jadi. Bentuk apa pun ada, mau kapsul, bubuk, bahkan cair sekalipun).

Perbedaan Jamu dengan Obat Modern
Sekarang saya mau bahas ttg perbedaan jamu dan obat2an moderen zaman ini. Perbedaan yang paling mencolok antara jamu dengan obat modern terletak dari bahan pembuatnya. Jamu menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang langsung diambil dari alam. Sedangkan Obat moderen dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Oleh karena itu, tingkat efek samping jamu relatif sangat minim dibanding dengan obat modern. Jamu merupakan obat alami yang bebas efek samping. Kalau obat moderen mah bisa muncul penyakit baru kalo kelebihan dosis.

Jamu di Negara Lain
Gimana ya perkembangan “Si Jamu” di luar negeri???? Mari kita lihat liputannya ^.^

Pada dasarnya, setiap negara atau wilayah mempunyai tradisi yang serupa dengan tradisi Jamu di Indonesia. Ramuan kesehatan tradisonal dari Negara India, Cina, atau Arab telah terkenal sejak dulu. Tradisi ini juga sudah berlangsung sejak lama. Namun 'Jamu' Indonesia mempunyai keistimewaan tersendiri. Ramuan 'Jamu' Indonesia sangat variatif dan bahan bakunya berkualitas sangat baik. Indonesia merupakan tempat yang sangat subur untuk hidupnya berbagai macam jenis dan varietas tanaman obat-obatan. Banyak tanaman langka untuk keperluan obat-obatan yang tumbuh subur di Indonesia.

Hmmm......... kalian penasaran ttg 1 hal ga sih??? Pas nulis artikel ini yang bagian Jamu di Negara Lain, aku jadi penasaran ttg 1 hal. Kalo di luar negeri kaya di Amerika ada Mbok Jamu ga yach??? Lucu kali ya kalo orang bule jualan jamu gendong. Hahahahahahaha.

Sekian dulu posting ttg jamunya. Kalo ada perkembangan baru, akan saya masukkan lagi. Btw, kalo ada yang mau beri masukkan, ato kritik dan saran, silakan memberitahukan kepada kami ya.... Thanks. Oh ya, ada 1 hal lagi. Terima kasih juga buat Pak Adit yang sudah memberikan masukkan ttg tugas ini, khususnya waktu kita presentasi kemarin. Pak Adit, kalo kita mau nanya2 lagi boleh kan?? ^.^ Terima kasih semuanya......

-Hendra Syanto-


Rabu, 12 September 2007

Analisa R1

By: Rudyanto

Ok akhirnya setelah 1 minggu gak jadi2 posting gara2 sakit radang lambung dan demam saya akhirnya bisa posting juga XD {wew mana pelajaran DKV juga jadi berantakan gara2 sakit, jadi bikin logo Pixy cosmetic yang maksa abezz deh (>o<)}. Gile cukup terkejut juga saya dengan desain obat kuat ini, bayangin coba, obat kuat pake image religius? (',')?? Wew, ok , cukup shocknya coba kita liat desain packaging aladina ini.

Coba kita lihat seksama layout dari packaging obat kuat ini, sangatlah teratur dan simetris. Saya berpendapat bahwa layout packaging tersebut simetris dikarenakan packaging tersebut memiliki hubungan dengan kebudayaan tionghoa yaitu dengan kepercayaan Tao. Tao adalah kepercayaan tionghoa yang sangat menekankan pada keharmonisan yang terbentuk dari keseimbangan antara yin dan yang. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa layout dari packaging ini menerapkan konsep keseimbangan dari tao yang merupakan budaya Tionghoa, namun saya masih cukup penasaran dan mencoba mencari tahu mengapa ditaruh sebuah lampu yang menggangu kesimetrisan dan keseimbangan layout packaging tersebut ya? (>,<) (bener deh maksa abis naro nya, mana nyempil gitu lagi).

Warna yang digunakan pada packaging ini mencerminkan budaya tionghoa, terutama warna merah yang digunakannya. Dari tulisan juga terlihat huruf-huruf mandarin yang sudah menunjukkan budaya tionghoa.Hal lain yang mencerminkan budaya tionghoa juga dapat kita lihat dari penggunaan image ginseng. Ginseng pada masyarakat tionghoa diyakini sebagai tumbuhan yang sangat berkhasiat dan dapat meningkatkan daya tahan dan vitalitas tubuh.

Dari segi nama saya penasaran mengapa untuk sebuah packaging yang mencerminkan budaya tionghoa kok dipakai nama Aladina? (',')? Menurut pendapat saya mungkin nama aladina dipakai untuk menyesuaikan dengan budaya orang Indonesia yang banyak terpengaruh dengan budaya arab, sehingga produk ini lebih bisa dikonsumsi segala lapisan dan golongan, tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat tionghoa yang minoritas pada saat itu. (ok, coba nanti saya cari tahu lagi mengenai hal ini)

Pada pojok atas sebelah kiri label ada gambar gorila yang menurut saya digunakan untuk menunjukkan kesan bahwa setelah minum obat kuat ini anda akan menjadi sekuat gorila.Ok itu untuk menunjukkan kesan kuatnya, tapi saya berpendapat penempatan gambar gorila itu menjadi berlebihan karena sudah ada image Buddha yang dipercaya kuat, melambangkan keabadian dan kesempurnaan yang lebih besar ukurannya dan berada di bagian tengah.

Wew udah malem neh, tugas MRG, DKV, Fodes maseh numpuk lagi, jadi sekian dulu deh.Tunggu posting berikutnya ya! Have a nice day 0(^o^)0

Korelasi antara Buddha dan budaya Tionghoa

Oleh: Diana Tantrayoga

Agama dan ajaran Buddha berasal dari India. Namun Agama Buddha begitu kuat dan seperti sudah menjadi bagian dari tradisi dan cultural di China.

Hal ini berhubungan dengan sejarah dari agama Buddha itu sendiri (will be posting later :). Selah Buddha wafat di Kusinara, India, sekitar tahun 543 SM. Murid-murid Buddha mengajarkan Dhamma (ajaran Buddha) ke seluruh penjuru dunia. Mereka berpencar ke segala arah untuk menyebarkan ajaran.

Saat agama Buddha sampai ke China, saat itu di China sudah menganut kepercayaan-kepercayaan yang sudah sangat kuat dan melekat, seperti Taoime (Lao Tzi) dan Confusianisme (Kong Hu Cu). Kepercayaan ini sudah sangat kuatnya sehingga sangat sulit bagi ajaran-ajaran/budaya baru yang bisa masuk ke negara ini, karena masyaarakatnya tidak mau mengubah budaya mereka yang sangat kuat dengan nilai-nilai adat dan tradisi ketimurannya yang khas.

Agama Buddha masuk melalui golongan bawah di China, agama ini menjadi mudah diterima karena agama ini dapat menyatu dan tidak bertentangan dengan kebudayaan Tionghoa. Bahkan dengan percampuran budaya Tionghoa, terdapatlah aliran-aliran agama Buddha yang berkembang di Tionghoa. Percampuran agama Buddha dengan Taoisme dan Confusianisme di China menciptakan aliran agama Buddha Tridharma, yaitu Buddha, Kong Hu Cu, dan Lo Cu (Lao Tzi).

Karena agama Buddha ini sudah menyatu kuat dengan budaya Tionghoa, maka image Buddha ini pun seperti sudah mewakili budaya China. Terlebih lagi juga dengan alasan, gambar Buddha pada kemasan ini (bisa dibilang) adalah Buddha versi China, bukan versi India/Thailand/Jepang/dll. Agak susah sih dijelaskan, hanya jelas terlihat dari penggambarannya, bahwa ini adalah orang China. Karena penggambaran wajah Buddha di setiap negara akan berbeda, sesuai dengan negaranya. Bentuk patung Buddha di India akan menyerupai orang India, patung Buddha di Jepang akan terlihat seperti orang Jepang, dsb. Dan Buddha pada gambar ini adalah wajah orang China, menggambarkan budaya China yang terdapt pada kemasan ini.

Minggu, 09 September 2007

Data tentang Budha

Ditulis Oleh : Hendra

Pada blog kali ini saya akan mencoba mencari tahu tentang yang namanya Budha, sehingga pada akhirnya nanti dapat dilihat apakah Budha disini ada hubungannya dengan icon-icon yang lain.

Here we go!!!!

Budha berasal dari bahasa Sansekerta budh berarti menjadi sadar,

kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati,
mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary,

Oxford University Press, London, 1965).

Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai Penerangan atau
Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran Kosmos serta Alam
Semesta. "Hyang Buddha" adalah seorang yang telah mencapai Penerangan

Luhur, cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh
Kebijaksanaan Kebenaraan mengenai Nirvana serta mengumumkan doktrin
sejati tentang kebebasan atau keselamatan kepada dunia semesta
sebelum parinirvana.

Hyang Buddha yang berdasarkan Sejarah bernama Shakyamuni pendiri
Agama buddha.
Dalam Kitab Buddha (oleh Carus – h 214), Buddha digambarkan berkulit bersih dan mencapai pencerahan tertinggi pada malam hari. Ia meninggalkan dunia secara alamiah dan kelihatan tampak terang sebelum kematiaanya. Setelah meninggal dunia ia tidak berada lagi di bumi.Kitab Suci Buddha menjelaskan lebih lanjut karakteristik tokoh besar ini (yang mereka sebut sebagi Buddha). Untuk memenuhi syarat menjadi Maitreya, ia harus memenuhi syarat-syarat ini.Seorang Buddha harus manusia bukan Tuhan. Seorang Buddha harus memiliki Lima anugrah istimewa, yakni, anugrah khazanah, anugrah anak, anugrah istri, anugrah kekuasaan ( kepimpinan atau kenegarawan) dan anugrah kehidupan.

Di samping itu Buddha harus tidak punya guru, artinya tidak mengalami pendidikan formal. Gautama juga menegaskan bahwa seorang Budha hanyalah seorang manusia biasa, keselamatan bergantung pada amal saleh individu. Tugas Buddha adalah memberi peringatan, ia tidak mengaku sebagai makhluk supernatural.

Dari sedikit bahasan diatas, nanti akan coba dikaitkan dengan bahasan yang lainnya.

c u. GBU

sekedar iseng

Ya cuma berisi pendapat pribadi doang sih.
Kalo kita lihat desain ataupun susuan lay out tampilan obat kuat 'ALADINA' rasanya nggak banget d tapi entah kenapa rasanya kita bisa terima.
Mungkin desainnya yang terkesan "uda biasa" di mata kita kali y ?
Saya maksud ud biasa tuh kayak kita kalo ke pasar ato kemana gitu sering lihat desain yang beginian. Desain yang bener-bener bisa nyampein maksud tanpa harus ribet ngatur desainnya gt.
Bener kale y kalo kita ud sering lihat yang aneh2 jadinya biasa.

untuk sementara begini dulu d.

Btw yang nulis ini tom_edan.

Kamis, 06 September 2007

analisa awal

Tampak depan


Posting kedua kelompok kami. kami uda upload hasil scan packaging kami, untuk dianalisa kami memilih packaging Aladina strong tonic caps.

Kami memilih packaging ini karena cukup menarik perhatian karena adanya perpaduan yang tidak biasa, memadukan image buddha dengan ginseng, gorilla, teko aladin, dan tulisan huruf mandarin jadi satu dalam sebuah packaging jamu yang beredar di Indonesia.

Analisa kelompok kami:
Jamu ini merupakan produk obat kuat maka dalam labelnya terdapat gambar ginseng. Ginseng diyakini dapat meningkatkan daya tahan dan vitalitas tubuh. selain itu ginseng juga dipercaya sebagai tumbuhan obat yang paling berkhasiat dibandingkan beberapa tumbuhan lainnya khususnya oleh masyarakat tionghoa. Di dalam packaging ini juga terdapat huruf mandarin yang menandakan jamu ini merupakan jamu racikan khas orang tionghoa.

Gambar Buddha digunakan disini karena mayoritas masyarakat tionghoa memang menganut kepercayaan pada Buddha, mereka percaya Buddha itu kuat, melambangkan keabadian dan kesempurnaan. Jadi dengan meletakkan gambar Buddha di label ini mungkin pembuatnya ingin menyampaikan bahwa produknya benar-benar berkhasiat dan paling baik di antara produk kompetitor lainnya.

Didalam label ini kita juga akan menemukan gambar lampu aladin. Maka dari itu kami mengasumsikan bahwa lampu aladin itu dipakai untuk menyesuaikan dengan merknya yaitu Aladina (menurut kami agak maksa sih, naronya nyempil lagi,kecil gitu, ckckck...). Menurut kami pembuatnya menggunakan nama Aladina mungkin karena mereka ingin meyakinkan konsumen bahwa produk ini manjur dan bisa mengabulkan keinginan pembelinya, yaitu menjadi kuat dan sehat.

Kami bingung dengan adanya gambar gorilla di sudut kiri atas label ini. Mungkin itu cuma sebuah label perusahaan atau bisa jadi digunakan sebagai ikon orang kuat. Jadi dengan meminum jamu ini orang bisa menjadi sangat kuat.

Warna yang digunakan adalah merah dan biru telur asin, warna ini terlihat sangat tradisional, dan warna merahnya sangat khas budaya China. Warna ginseng dan jubah Buddha dalam label ini berwarna kuning, menurut kami hal ini mungkin dikarenakan pembuatnya ingin warna emas namun pada saat itu sepertinya belum ada tinta metalik.

Menurut kami aura di belakang kepala Buddha itu cukup janggal karena:
1. bentuk aura Buddha biasanya bulat tapi ini seperti bawang. Hal ini akan kami coba telusuri sebabnya.
2. warna auranya kuning-hijau menurut kami hal ini juga janggal karena biasanya warnanya kuning bersinar.

Penjelasan lebih lanjut akan kami masukkan dalam posting berikutnya...
Bye bye...

this is written by :
Resha Livia (625050029) + Chrisna Rafica (625050030) + Diana Tantrayoga (625050062)