Sabtu, 15 September 2007

Sejarah Jamu

Setelah seharian berkutat di depan komputer mengerjakan tugas-tugas, liat2 friendster, cari2 gambar buat AV, akhirnya jadwal hari ini adalah memposting blog buat menguatkan data mengenai produk kemasan jamu yang kelompok kita bahas.
Walau badan sudah letih, pinggang udah encok, rambut udah berantakan ga jelas, dan mata sudah lelah, tetapi harus tetap melaksanakan tugas dengan penuh senyum dan sukacita ^^

Ok de, saya akan mulai pembahasannya. HITUNG MUNDUR BERSAMA DENGAN MENGGUNAKAN SUARA YA!!!!!!
5....4....3.... Loh, kok ga bersuara sih???? Ayo bersuara dong!!! Mulai lagi ya, tapi HARUS BERSUARA. OK.

5.....4.....3.....2.....1...... Tetttttttttttttttttttttttttttt


Jamu adalah sebuatan orang Jawa terhadap obat hasil ramuan tumbuh-tumbuhan asli dari alam yang tidak menggunakan bahan kimia. Maka dari itu, kalau orang menyebutkan kata "jamu", hal yang pertama terlintas di otak pastilah kata tradisional. Hal ini sih wajar-wajar aja karena menurut data yang saya dapatkan, jamu tuh udah dikenal di Indonesia berabad-abad tahun yang lalu sebelum farmakologi moderen masuk ke Indonesia. Sekarang pun mungkin masih banyak racikan jamu yang udah berumur ratusan tahun karena resep racikannya diberikan turun temurun. Hmmm........ kaya racikan wasiat dong ya.

Tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan tradisi meracik dan meminum jamu ini muncul. Tetapi diyakini kalo tradisi ini udah berjalan bahkan membudaya pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Madhawapura dari zaman Majapahit yang menyebutkan adanya suatu profesi "Tukang Meracik Jamu" yang disebut juga Acaraki.
Tradisi tersebut terus dikembangkan di Keraton Yogya dan Solo. Bahkan sampai permulaan abad XX tradisi tersebut masih menjadi sesuatu yang eksklusif. (Ga kebayang dulunya jamu begitu rahasia dan menjadi barang yang eksklusif, sedangkan sekarang jamu udah menjamur dimana-mana, bahkan dari jamu yang dikemas dan siap dikonsumsi sampai dengan jamu gendong yang dibawa keliling oleh mbok jamu yang ga kenal lelah bawa bakul jamu yang berisi botol-bolol jamu yang pastinya berat banget...... Salut deh sama mbok jamu!!!).

Racikan jamu yang tadinya hanya di kalangan
tertentu saja. Sampai akhirnya Tan Swan Nio dan Siem Tjiong Nio memassalkannya dengan mendirikan Djamoe Industrie en Chemicalien Handel "IBOE" Tjap 2 Njonja pada tahun 1910 di Surabaya. Sejak saat itu, sejarah jamu dimulai.

Bentuk Jamu
Ada beberapa bentuk formula jamu yang siap pakai. Bentuk bubuk/powder merupakan bentuk yang paling umum. Namun adanya perkembangan teknologi membuat bentuk Jamu tidak terkesan tradisonal lagi. Banyak produsen jamu yang sudah mencetaknya dalam bentuk, pil, kapsul, kaplet, maupun cair. (Zaman ud keren bo........, dulu mah jamu buatnya sampe nangis, tangan kapalan karena kebanyakan gerus tanaman obat serta kulit kayu, dan butuh pengetahuan ttg obat2an. Sekarang tinggal masukin aja bahan2nya ke dalam mesin, trus tinggal aja bentar, tiba2 TING..... jamunya udah jadi. Bentuk apa pun ada, mau kapsul, bubuk, bahkan cair sekalipun).

Perbedaan Jamu dengan Obat Modern
Sekarang saya mau bahas ttg perbedaan jamu dan obat2an moderen zaman ini. Perbedaan yang paling mencolok antara jamu dengan obat modern terletak dari bahan pembuatnya. Jamu menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang langsung diambil dari alam. Sedangkan Obat moderen dihasilkan dari senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Oleh karena itu, tingkat efek samping jamu relatif sangat minim dibanding dengan obat modern. Jamu merupakan obat alami yang bebas efek samping. Kalau obat moderen mah bisa muncul penyakit baru kalo kelebihan dosis.

Jamu di Negara Lain
Gimana ya perkembangan “Si Jamu” di luar negeri???? Mari kita lihat liputannya ^.^

Pada dasarnya, setiap negara atau wilayah mempunyai tradisi yang serupa dengan tradisi Jamu di Indonesia. Ramuan kesehatan tradisonal dari Negara India, Cina, atau Arab telah terkenal sejak dulu. Tradisi ini juga sudah berlangsung sejak lama. Namun 'Jamu' Indonesia mempunyai keistimewaan tersendiri. Ramuan 'Jamu' Indonesia sangat variatif dan bahan bakunya berkualitas sangat baik. Indonesia merupakan tempat yang sangat subur untuk hidupnya berbagai macam jenis dan varietas tanaman obat-obatan. Banyak tanaman langka untuk keperluan obat-obatan yang tumbuh subur di Indonesia.

Hmmm......... kalian penasaran ttg 1 hal ga sih??? Pas nulis artikel ini yang bagian Jamu di Negara Lain, aku jadi penasaran ttg 1 hal. Kalo di luar negeri kaya di Amerika ada Mbok Jamu ga yach??? Lucu kali ya kalo orang bule jualan jamu gendong. Hahahahahahaha.

Sekian dulu posting ttg jamunya. Kalo ada perkembangan baru, akan saya masukkan lagi. Btw, kalo ada yang mau beri masukkan, ato kritik dan saran, silakan memberitahukan kepada kami ya.... Thanks. Oh ya, ada 1 hal lagi. Terima kasih juga buat Pak Adit yang sudah memberikan masukkan ttg tugas ini, khususnya waktu kita presentasi kemarin. Pak Adit, kalo kita mau nanya2 lagi boleh kan?? ^.^ Terima kasih semuanya......

-Hendra Syanto-


Tidak ada komentar: