Kelompok kami berusaha mencari arti bunga Teratai yang berada dalam kemasan Aladina. Dalam kemasan dapat dilihat bahwa Budha duduk diatas sebuah teratai. Hal ini mengandung banyak makna. Kenapa harus teratai dan bukan bunga yang harum atau bunga yang lebih elok lainnya? Semuanya akan kami coba paparkan dengan menggabungkan dan menghubungkan data berdasarkan beberapa sumber yang peroleh. Berikut bahasan yang sudah kami rangkum:
Bunga teratai memperingatkan kita akan Buddha. Akar teratai yang tumbuh di dalam lumpur tetapi bunganya berkembang dengan cantik di bawah matahari. Daun teratai tidak basah kalau kena air. Jika kita tuangkan sedikit air ke atas daun teratai, air akan mengalir turun. Begitulah jika kita mengamalkan Ajaran Buddha, kejahatan akan lari dari kita seperti air mengalir turun dari daun teratai.
Bunga teratai mempunyai benih walupun ia masih berbunga lain. Ini bermaksud kita mempunyai BENIH BUDDHA dalam kita. Kita semua boleh menjadi Buddha sekiranya kita mengikuti Ajaran Buddha.
Kesayangan Para Dewa TERATAI, LOTUS atau PADMA dalam beberapa literatur arkeologi disebut sebagai bunga kesayangan para DEWA. Arca para dewa sering menggambarkan "sang Dewa" sedang duduk sambil memegang bunga TERATAI TERATAI menrupakan bunga yang hanya layak dipersembahkan kepada Sang Penguasa Tertinggi yang menciptakan dan menguasai dunia seisinya: Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa TERATAI bukan bunga lain yang lebih indah atau lebih harum yang dipilih? Rupanya apa yang yang tersirat di dalam lambang bunga TERATAI, sarat akan arti dan falsafah hidup yang dalam.
Hanya Dari Lumpur Walaupun TERATAI hidup berakar dari "lumpur", dimana benih TERATAI disebarkan, dengan siraman hujan yang walaupun hanya sekejap, kuncup akan tumbuh dan berkembang, mempersembahkan kepada alam semesta raya, kelopak bunga elok penuh keagungan.
Penuh Pesona TERATAI memang bukan bunga yang harum semerbak, tetapi keberadaannya mampu membuat orang menoleh dan memperhatikannya. Tak peduli dia hidup di kolam gedung megah atau di kubangan lumpur belantara, tetaplah mereka akan memberi kesan mendalam bagi yang melihatnya. TERATAI juga merupakan bunga yang tak pernah "mati" saat kemarau melingkupi bumi, dia tetap hidup dalam umbinya, terpuruk dalam tanah kering kerontang. Tetapi begitu hujan datang, kuncup bunga akan segera mekar ditengah hijau dedaunan.
Penuh Manfaat TERATAI bukan hanya elok di pandang dan dinikmati, tapi setiap bagian dari tumbuhan ini sangat berguna bagi siapapun. Bunganya sangat elok menjadi kesayangan dan persembahan terpilih bagi para penguasa; daunnya yang lebar jadi tempat bernaung dan berlindung bagi mahluk disekitar alam hidupnya; akar umbi, dan bijinya dipercaya sebagai obat penyembuh bagi si sakit.
Bunga teratai dipilih sebagai symbol yang tepat menggambarkan kesucian dan keagungan Hyang Widhi (Tuhan) karena memenuhi unsur-unsur :
- Helai daun bunganya berjumlah delapan sesuai dengan jumlah manifestasi Hyang Widhi di arah delapan penjuru mata angin sebagai kedudukan Horizontal : Timur (Purwa) sebagai Iswara, Tenggara (Agneya) sebagai Maheswara, Selatan (Daksina) sebagai Brahma, Barat Daya (Nairiti) sebagai Rudra, Barat (Pascima) sebagai Mahadewa, Barat Laut (Wayabya) sebagai Sangkara, Utara (Uttara) sebagai Wisnu, Timur Laut (Airsanya) sebagai Sambhu.
- Puncak mahkota berupa sari bunga yang menggambarkan symbol kedudukan Hyang Widhi secara vertikal dalam manifestasi sebagai : Siwa (adasthasana/dasar), Sadasiwa (madyasana/tengah) dan Paramasiwa (agrasana/puncak).
- Bunga teratai hidup di tiga alam yaitu tanah/lumpur disebut pertiwi, air disebut apah, dan udara disebut akasa. Bunga teratai merupakan sarana utama dalam upacara-upacara Panca Yadnya dan juga digunakan oleh Pandita-Pandita ketika melakukan surya sewana (pemujaan Matahari).
Bunga teratai melambangkan beberapa hal, antara lain : 1. bunga teratai tumbuh di tepi air yang keruh yang berarti dhamma tetap ada dalm kondisi dan waktu apapun. 2. melambangkan 7 langkah Pangeran Siddharta ketika dilahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar