Selasa, 09 Oktober 2007
Tambahan tentang Sejarah Buddha
Buddha sendiri merupakan suatu gelar dari orang yang telah mencapai suatu penerangan sempurna/pencerahan, orang yang telah memutuskan samsara (bebas dari kelahiran dan kematian).
Ada tiga jenis Buddha:
1. Savaka Buddha (arahat) adalah Buddha yang mencapai penerangan sempurna karena bimbingan dari Samma Sambuddha dan tidak dapat mengajarkan Dhamma (ajaran Buddha) kepada orang lain hingga orang itu mencapai penerangan sempurna juga.
2. Paccekka Buddha adalah Buddha yang mencapai penerangan sempurna karena usahanya sendiri namun tidak dapat mengajarkan Dhamma kepada orang lain hingga orang itu mencapai penerangan sempurna
3. Samma Sambuddha adalah Buddha yang mencapai penerangan sempurna dengan usahanya sendiri dan dapat mengajarkan orang lain untuk dapat mencapai penerangan sempurna.
Orang yang bercita-cita menjadi seorang Buddha/calon Buddha disebut Boddhisatva. Berdasarkan waktu seorang Boddhisatva untuk menjadi seorang Buddha, Boddhisatva dibagi 3:
1. Pannadikkha Boddhisatva adalah Boddhisatva yang memiliki kebijakanaan yang kuat.
Ia akan menjadi Buddha dalam waktu 4 asankeya (masa dunia) dan 100.000 kalpa (1 kalpa sekitar 4 milyaran tahun, maaf lupa angka pastinya)
2. Saddhadikkha Boddhisatva adalah Boddhisatva yang memiliki keyakinan yang kuat. Ia akan menjadi Buddha dalam waktu 8 asankeya dan 100.000 kalpa
3. Viriyadikkha Boddhisatva adalah Boddhisatva yang memiliki semangat yang kuat. Ia akan menjadi Buddha dalam waktu 16 asankeya dan 100.000 kalpa
Mengenai pemahaman tentang asankeya (masa dunia), saya akan coba jelaskan sbb:
Pada zaman hidup Buddha Gautama (sekitar 2500 tahun lalu) umur rata-rata manusia adalah 80 tahun (Buddha pun wafat pada usia 80 tahun). Pada zaman sekarang, mungkin bisa dibilang usia rata-rata manusia adalah 60 tahun (mengalami penurunan). Menurut Buddha usia rata-rata manusia nanti akan menurun hingga mencapai 10 tahun (karena moral manusia yang semakin menurun), dan setelah itu pada suatu masa akan meningkat kembali hingga mencapai 80.000 tahun. Setelah itu, usia manusia akan kembali menurun hingga mencapai 80 tahun, dan kembali lagi menjadi 10 tahun, kemudian akan naik lagi, turun lagi, dst. Nah, saat usia manusia dari 80 tahun hingga turun sampai 10 tahun dan naik sampai 80.000 tahun dan kembali lagi ke 80 tahun, itulah yang disebut 1 asankeya (1 masa dunia). Ow, how long..
Buddha yang ada pada masa sekarang (Buddha Gautama) adalah Buddha yang ke-28. Buddha Gautama adalah Samma Sambuddha dan saat menjadi Boddhisatva merupakan Pannadikkha Boddhisatva. (hal ini menjelaskan betapa tuanya umur alam semesta ini di mata Buddhism)
Berikut ini saya akan membahas sejarah dari Buddha Gautama (singkat saja):
Sebelum menjadi Buddha, Siddarta Gautama adalah seorang pangeran dari suku sakya, kasta ksatria, kerajaan Kapilavastu. Nama Siddharta artinya "tercapailah yang dicita-citakannya" Siddharta Gautama lahir pada bulan purnama Siddhi di Taman Lumbini, India Utara sekitar tahun 623 SM dari pasangan raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya. Ratu Maya meninggal setelah tujuh hari melahirkan Siddharta dan Siddharta diasuh oleh bibinya, Prajapati Gautami. Saat ia baru lahir, ia diramalkan oleh seorang peramal sakti bernama Asita Kaladevala bahwa ada dua pilihan dalam hidupnya kelak, yang pertama, ia akan meneruskan kerajaan ayahnya dan akan menjadi raja dunia, kedua ia akan meninggalkan keduniawian dan menjadi Buddha.
Pangeran Siddharta tumbuh menjadi pangeran yang sangat pintar dan cerdas. Dari sejak kanak-kanak ia telah menguasai ilmu astronomi, eksakta dan segala macam ilmu ketangkasan, dll. Karena kepandaiannya, pada usia 9 tahun tidak ada lagi ilmu pengetahuan yang dapat diajarkan kepadanya.
Siddharta mengikuti sayembara perlombaan untuk melamar putri Yasodhara pada saat usianya 16 tahun (sudah menjadi peraturan pada waktu itu bahwa untuk menikahi seorang putri raja harus melalui perlombaan ketangkasan). Siddharta memenangkan perlombaan itu dari pangeran-pangeran lain di berbagai penjuru negeri dan menikah dengan putri Yasodhara. Salah satu dari lomba yang diikuti pangeran Siddharta saat itu adalah lomba memanah. Busur panah yang dipakai Siddharta adalah busur terberat yang hanya dapat diangkat oleh 7 orang pria, dan hanya Siddharta yang mampu memakai busur itu. Karena image bahwa Siddharta kuat sebelum dan sesudah menjadi Buddha inilah (mungkin) juga salah satu alasan mengapa gambar Buddha dipakai pada obat kuat Aladina ini.
Karena ramalan Asita Kaladevala yang mengatakan Siddharta akan menjadi Buddha, raja Suddhodana selalu memberi Siddharta kemewahan dan selalu mencegahnya untuk mengetahui dunia luar. Siddharta hanya diizinkan sekali untuk keluar istananya, dan itu pun sudah diatur oleh raja agar semua rakyat menyambutnya dengan kegembiraan dan tidak boleh menampakkan sedikitpun penderitaan.
Namun karena Siddharta tidak percaya dengan yang ia lihat, suatu hari ia diam-diam keluar istana tanpa sepengetahuan ayahnya. Saat itulah ia melihat kenyataan yang sebenarnya, ia melihat yang sebelumnya tidak pernah ia lihat, yaitu: orang tua, orang sakit, orang mati, dan seorang pertapa. Ia baru menyadari bahwa semua orang nantinya akan tua, sakit, dan mati, sehingga ia pun mulai bosan dengan semua kemewahan yang ia miliki, karena semuanya tidak kekal dan ia akan mati tanpa membawa semua yang ia miliki. Maka ia pun berpikir untuk pergi meninggalkan istananya untuk mencari cara agar manusia bisa bebas dari usia tua, sakit, dan mati. Ia pergi pada malam hari pada bulan purnama Siddhi, dan saat itu ia berusia 29 tahun.
Siddarta pergi ke hutan Uruwela untuk bertapa, ia memotong rambutnya dan memberikan semua perhiasan dan jubah kerajaannya kepada kusirnya, Canna dan berjanji tidak akan beranjak dari tempatnya sebelum ia berhasil mencapai tujuannya. Sejak ia memotong rambutnya, sejak saat itu rambutnya tidak bertambah pendek/panjang lagi. NB: Hal ini merupakan salah satu ciri fisik dari seorang Buddha, ciri lainnya adalah, bermata biru, bertelinga panjang, jika berdiri tegak maka tangannya akan sepanjang lutut, jumlah gigi 40 dan memiliki bentuk dan besar yang sama, semua jari tangan sama panjang, seluruh tubuh simetris, telapak kakinya rata, garis tangan dan kakinya membentuk cakra,... (maap saya tidak hafal semua. he2.).
Pada awalnya ia melakukan pertapaan dengan menyiksa diri, melukai tubuh dan hanya makan yang menempel di bibir selama 6 tahun. Saat beliau hampir meninggal, ia ditolong oleh seorang pengembala kambing bernama Sujata. Saat itulah ia sadar bahwa cara yang dilakukannya adalah salah dan dapat membuatnya meninggal sebelum tujuannya tercapai.
Akhirnya Siddharta melanjutkan pertapaannya di Bodghaya di bawah pohon Boddhi dan mencapai penerangan sempurna menjadi Buddha pada bulan purnama Siddhi tahun 586 SM pada usia 35 tahun. Ia pergi ke Taman Rusa Isipatana (sekarang bernama Saranath di India) untuk mengajar Dhamma pertama kalinya kepada 5 orang pertapa bernama: Kondanna, Assaji, Mahanama, Vappa, Bhadiya.
Singkat kata, kemudian Buddha dan murid-muridnya mengajarkan Dhamma ke seluruh tempat yang mereka kunjungi. Buddha megajarkan Dhamma selama 45 tahun. Buddha wafat di Kusinara (sekarang Kusinaghar) di bawah dua pohon sala yang kembar pada bulan purnama Siddhi tahun 543 SM pada usia 80 tahun. dan murid-muridnya terus melanjutkan menyebarkan Dhamma ke seluruh dunia.
Diana Tantrayoga
Minggu, 07 Oktober 2007
Satu lagi bahan Tiga Budaya nih..
Nah yang ini juga salah satu bahan yang saya pakai untuk menulis posting Tiga Budaya itu. Dalam artikel ini diceritakan sedikit sejarah mengenai penyebaran agama islam di Indonesia yang bukan hanya dilakukan oleeh orang Timur Tengah dan Arab saja. Dari artikel ini pun dapat kita lihat bagaimana hubungan antara Indonesia, Timur Tengah, dan Tiong Hoa sejak dulu dalam berbagai hal, bukan hanya berdagang.
Have a nice reading...
Bukan orang Arab dan India saja yang mengembangkan Islan di Nusantara. Abad ke-15 telah berdiri rezim muslim Tionghoa di Jawa. Ia berhasil merobohkan kedigdayaan Majapahit.
Sang laksamana dari Dinasti Ming, Ceng Ho, mengerahkan 62 kapal besar dan belasan kapal kecil yang digerakkan 27.800 ribu awak. Ketika berlabuh di kawasan Asia Tenggara, kapal itu berkali-kali menepi ke bibir pantai, antara lain di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Jawa. Pelayaran itu terjadi pada tahun 1405 M.
Di kepulauan Nusantara, mereka berlabuh di Darmaga Samudera Pasai. Laksamana yang lahir tahun 1371 M itu menghadiahi lonceng raksasa Cakradonya kepada Sultan Aceh. Juga, menyempatkan diri kunjung ke Palembang dan Bangka. Iring-iringan armada kapal bergerak ke arah Timur. Ia singgah di Bintang Mas, kini Tanjung Priok Jakarta, dan Muara Jati, Cirebon, Jawa Barat, secara berurutan.
Saat menyusuri Laut Jawa, Wang Jinghong, salah seorang pimpinan armada, sakit keras. Mereka mendarat di pantai Simongan, Semarang, dan tinggal sementara. Namun, Wang akhirnya memutuskan untuk menetap. Dialah cikal bakal warga Tionghoa di tempat ini. Sebagai rasa hormat, Wang mengabadikan Ceng Ho, laksamana pemimpin armada, menjadi sebuah patung, serta membangun Klenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Armada kembali bergerak. Persinggahan lanjutan adalah Tuban dan Gresik, Jawa Timur. Kepada warga pribumi, Cheng Ho mengajarkan tata cara pertanian, peternakan, pertukangan, dan perikanan. Lalu, armada bergerak menuju Surabaya dan mendarat tepat di hari Jumat. Di hadapan warga Surabaya, Ceng Ho didaulat sebagai khotib. “Maka tidak mengherankan jika di kota ini pada abad ke-15 sudah terdapat perkampungan Tionghoa Muslim,” tulis Ma Huan dalam Ying-yai Sheng-lan.
Cheng Ho, adalah orang yang berjasa besar dalam misi ini. Bagi masyarakat Indonesia namanya tidaklah asing. Ia orang kepercayaan Kaisar Tiongkok Yongle, berkuasa tahun 1403 sampai 1424, kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Keluarganya bermarga Ma, dari suku Hui, yang mayoritas beragama Islam. Ayahnya seorang pelaut bernama Ma Hadzi, sedang ibunya bernama Wen.
Dengan perjalanannya ia menjadi salah satu muslim Tiongkok yang berandil besar mewarnai corak Islam Indonesia. Apalagi dalam sejarahnya Tiongkok yang kini akrab disebut negeri tirai bambu ini disebut-sebut lebih dulu mengenal Islam. Sahabat Nabi sendiri yang dakwah di sana. “Sejak masa paling awal dari perkembangan agama ini, yakni abad ke-7 M,” tulis Lo Hsiang Lin dalam Islam in Canton in the Sung Period. Tepatnya pada masa khalifah Umar bin Khattab. Waktu itu, ada rombongan muslim dari Arab yang berjumlah 15 orang dipimpin oleh panglima besar yang pernah menaklukkan imperium Persi yaitu Sa’ad bin Abi Waqqash menghadap kaisar sambil menyerahkan sejumlah cenderamata.
Maklum jika Tiongkok mengenal Islam lebih awal, mengingat antara Arab dan Tiongkok telah terjalin hubungan perniagaan sudah sangat lama melalui jalur sutra atau yang biasa disebut silk road.
Karena itu tidak salah kalau kemudian banyak mubalig yang datang dari sana. Ceng Ho hanyalah satu, dari ratusan muslim Tiongkok yang berdakwah Islam di Indonesia. Sebelum Ceng Ho datang, telah ditemukan komunitas muslim Tionghoa bertebaran di beberapa kota di pesisir pulau Jawa. Satu misal, tahun 1292 sekitar 20 ribu pasukan perang Cina-Mongol mendarat di Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah dan Tuban, Jawa Timur sebelum mereka bertolak ke Singasari. ”Di antara puluhan ribu tentara itu, ada beberapa tentara yang muslim,” tulis Sumanto al-Qurtuby dalam Arus Cina Islam Jawa.
Cina-Mongol adalah orang-orang Cina di masa rezim Yuan-Mongol (1279-1368), bukan orang Cina berdarah Mongol. Para tentara Cina-Mongol itu, sebagian dari mereka, tidak kembali pulang ke negaranya paska peperangan. Sisa-sisa tentara itu menetap di sepanjang pesisir Jawa. Mereka itu kemudian menikah dengan penduduk pribumi dan beranak pinak. Kelak keturunan mereka akan menjadi sosok “setengah Cina-setengah Jawa” atau anak Indo.
Sebelum kedatangan Ceng Ho, kata Sumanto, relasi Jawa dengan Cina jauh-jauh hari telah terjalin, baik hubungan diplomatik maupun kontak dagang. Hubungan mesra ini terus berlanjut hingga abad ke-15. Nah, pada akhir abad ini, posisi orang-orang Tionghoa di Indonesia menguat.
Akhirnya di bawah kepemimpinan Jenderal Perang Tan Kim Han dari Tiongkok bersama Sunan Ngudung (putra Sultan Mesir juga ayah Sunan Kudus) dan Maulana Ishak (ayah Sunan Giri), mereka berhasil menumbangkan Majapahit. Penyerangan itu atas perintah Pangeran Jin Bun atau lebih dikenal sebagai Raden Patah (1500 – 1518 M) dari Demak.
Bagaimana mungkin kerajaan Demak yang masih seumur jagung berhasil meruntuhkan raksasa Majapahit? Waktu itu, tentara muslim Demak menjalin koalisi dengan Cina, baik ”Cina daratan”, maksudnya pasukan Dinasti Ming, ataupun ”Cina rantau” yang biasa berdagang dan berlayar. Koalisi ini bukan mustahil lantaran Raden Patah seorang Tionghoa. ”Inilah strategi Raden Patah dalam menggalang simpati publik Cina untuk mendukung pendirian Demak sebagai kerajaan Islam maritim,” tulis Sumanto dalam bukunya.
Asal usul Raden Patah sebenarnya masih kontroversi. Apa benar ia keturunan Tionghoa? Yang jelas, teks-teks lokal Jawa menyebut Raden Patah, raja pertama kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa, adalah seorang muslim Tionghoa. Bedanya hanya terletak pada garis keturunan.
Teks lokal Jawa Barat, seperti Sejarah Banten dan Hikayat Hasanuddin, mengaitkan asal-usul Raden Patah dengan Cina-Mongol yang bernama Cek Ko Po. Sedang teks lokal Jawa Tengah, semisal Babad Tanah Jawi Serat Kanda dan Tembang Babad Demak, mengaitkannya dengan raja Majapahit Brawijaya yang menikah dengan muslimah Tionghoa, bernama Sio Ban Chi atau Putri Cina.
Sejak kekalahan Majapahit, tahun 1471, jaring-jaring kekuasaan Islam menyebar dari ujung Timur sampai Barat di bawah kontrol kerajaan Demak. Bendera Islam menyebar di pesisir pulau Jawa menggantikan kepercayaan Hindu dan Budha. Sumanto menyebut, kerajaan Demak saat itu, dengan istilah rezim muslim Tionghoa.
Jika dicermati, keberadaan muslim Tionghoa di Indonesia ini susah ditampik. Hamparan fakta-fakat sejarah mendukung itu. Pengelana Belanda Loedewicks, yang mengunjungi Banten pada abad 16, menyaksikan eksistensi komunitas muslim Tionghoa. Dokumen VOC menyebutnya dengan istilah Geschoren Chineezen, orang-orang Cina cukuran. Kesaksian ini juga diberikan Ibnu Battutah, pengembara asal Maghrib, yang pada pertengahan abad ke-15 berkeliling dunia menyusuri daerah pesisir, dari Arab sampai Cina dan Asia Tenggara, seperti tertuang dalam Rihlah Ibnu Baththutah, perjalanan Ibnu Battutah.
Cerita penulis, tradisi lisan yang berkembang dalam masyarakat Jawa, juga memperkuat bukti adanya muslim Tionghoa. Di daerah-daerah pesisir pulau Jawa, masyarakatnya mengenal beberapa tokoh Cina Islam yang berperan cukup besar dalam proses masuknya Islam ke kawasan ini.
Seperti kisah Gwie-Wan, tangan kanan Sultan Hadlirin (menantu Sultan Trenggono Demak) sekaligus peletak dasar tradisi seni ukir di Jepara, populer dengan sebutan Sungging Badar Duwung. Ada juga Kiai Telingsing (Tan Ling Sing) yang merupakan patner dakwah Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus (w. 1550 M) di Kudus.
Tradisi masyarakat Cirebon menyebut Tan Eng Hoat, Tan Sam Cai alias Muhammad Syafi’i sebagai tokoh muslim Tionghoa di kawasan itu. Juga, Tan Hong Tien Nio (Putri Oeng Tin), yang menjadi istri Sunan Gunung Jati (1450-1569 M), adalah pelopor dan penggerak Islam di Cirebon dan Jawa Barat.
Tak hanya itu, banyak peninggalan purbakala yang juga membuktikan adanya pengaruh muslim Tionghoa. Ini menunjukkan, bentangan abad 15-16 telah terjadi apa yang disebut Sino-Javanese Muslim Culture, persilangan budaya antara orang Tionghoa dan Jawa. Di antara peninggalan sejarah itu adalah dua masjid kuno yang berdiri megah di Jakarta: Masjid Kali Angke yang dihubungkan dengan Gouw Tray dan Masjid Kebun Jeruk yang didirikan Tamiem Dosol Seeng dan Nyonya Cai.
Bukti fisik lain yaitu ukiran padas di Masjid kuno Mantingan Jepara, menara masjid di Pecinan Banten, arsitektur keraton Cirebon beserta Taman Sunyaragi, konstruksi pintu makam Sunan Giri di Gresik, konstruksi masjid Demak terutama soko tatal penyangga masjid beserta lambang kura-kura, konstruksi Masjid Sekayu di Semarang, semuanya itu menunjukkan adanya pengaruh budaya Cina.
Bukti-bukti sejarah di atas belum termasuk klenteng-klenteng kontroversial, yang diduga kuat oleh sejarawan sebagai bekas masjid yang dibangun masyarakat Cina pada Abad ke-15 atau ke-16. Klenteng yang dimaksud adalah Klenteng Ancol di Jakarta, juga disebut Klenteng Nyai Ronggeng, Klenteng Taking di Cirebon, Klenteng Gedung Batu di Simongan Semarang, Klenteng Sam Po Kong di Tuban, dan Klenteng Mbah Ratu di Surabaya.
Kalau begitu, apa yang perlu diragukan lagi dari kiprah orang Tionghoa dalam proses masuknya Islam di Nusantara? Karena itu, menjadi wajar jika muncul ”teori Cina”, di samping dua teori yang lahir lebih dulu: teori Arab atau Timur Tengah dan teori India.
Teori Arab adalah teori yang menyatakan Islam masuk Nusantara datang dari Arab tepatnya Hadramaut. Pertama kali dikemukakan oleh Crawfurd, kemudian diikuti oleh sejarawan Indonesia seperti Mukti Ali dan Buya Hamka. Sedang teori India yaitu Islam di Nusantara pertama kali datang dari India tepatnya Gujarat. Dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje, sejarawan Belanda.
Sementara teori Cina dipopulerkan Sumanto al-Qurtuby melalui bukunya Arus Cina Islam Jawa di tahun 2003. Akibat mempopulerkan teori baru ini, Sumanto dituduh tidak mengakui fakta kedatangan Islam dari Timur Tengah atau India. Atas tuduhan itu, Syir`ah mengonfirmasi Sumanto yang kini tinggal di Harrisonburg, Virginia, USA.
Menurutnya, teori Cina bukan berarti menegasikan dua teori sebelumnya. Upaya ini bermaksud memunculkan sisi lain dari fakta sejarah keislaman Nusantara yang selama ini telah ”dimumikan” oleh sebuah rezim untuk kepentingan tertentu. ”Saya tidak menolak kontribusi Timur Tengah dan Arab dalam proses keislaman di Nusantara. Yang saya tolak adalah pendapat yang mengatakan, hanya orang-orang Timur Tengah dan Arab-lah yang berperan dalam islamisasi Nusantara,” tandasnya.
Jadi, banyak pihak yang berjasa dalam proses masuknya Islam di Nusantara ini termasuk orang Arab, India, dan tentu saja Cina.
Syirah/Edisi 62/Februari 2007.Abdullah Ubaid Matraji
(resha)
Bahan Tambahan Tiga Budaya
Berikut adalah salah satu sumber berita tentang posting Tiga Budaya yang saya post bbrp waktu lalu, ini adalah bagian lengkap dari ringkasan yang saya tulis di posting waktu itu… selamat membaca!
Dalam salah satu ajaran Islam terdapat hadist Nabi yang menyebutkan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina”. Pertanyaannya, kenapa yang disebut Cina,bukan negara-negara Eropa atau lainnya? Padahal menurut Prof Dr Ahmad Baiquni, negeri Cina ketika itu belum Islam. Lalu apa yang harus dipelajari di Cina? Jelas bukan soal agama, melainkan karena kebudayaan dan peradabannya yang tinggi. Masih menurut Prof Dr Ahmad Baiquni, sudah sejak 3000 tahun (30 abad) sebelum kelahiran Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Cina sudah demikian maju sehingga dikenal sampai ke Timur Tengah khususnya Arab. Mereka sudah menguasai ilmu astronomi bahkan mempunyai tempat-tempat observasi, mampu membuat ramuan untuk mengawetkan mayat sampai membuat obat bahan peledak.
Karena menguasai ilmu astronomi itu dengan mudah orang Cina bisa mengembara sampai ke Timur Tengah.Mereka membuka hubungan dagang sejak Islam mulai berkembang di Timur Tengah sekitar abad ke 7. Mereka memperkenalkan teknologi pembuatan kertas dan tinta serta ilmu cetak, dan ternyata hal ini menarik perhatian orang Arab. Bangsa Arab menyambut baik kedatangan bangsa Cina beserta ilmu-ilmu yang dibawanya, khususnya ilmu cetak. Hal ini disebabkan, saat itu bangsa Arab sangat membutuhkan teknologi pembuatan kertas, tinta, dan ilmu cetak untuk menyatukan tulisan-tulisan Arab yang ditulis pada pelepah kurma, kulit sapi, dan kulit pohon, yang tentu saja media menulis tersebut sangat mudah rusak, sukar dibaca, dan sukar didapat.
Dengan “oleh-oleh” dari bangsa Cina itu pulalah, bangsa Arab kemudian mendapatkan kemudahan untuk menyatukan ayat-ayat Suci Al Qur’an yang diturunkan Allah yang semula juga dicatat bertebaran di pelepah kurma, kulit unta dan lain-lain.. Sebaliknya orang-orang Cina kembali ke negerinya dengan membawa “oleh-oleh” ajaran Islam. Ajaran Islam tersebut kemudian disebarluaskan pada masyarakat Cina yang sudah ditulis di atas kertas dengan tinta serta dicetak dalam jumlah yang banyak. Dapat disimpulkan bahwa bangsa Cina termasuk yang telah mempelopori penyebaran ajaran Islam keluar dari wilayah Timur Tengah dan menyebarkannya ke wilayah Asia lainnya, termasuk nantinya ke wilayah Indonesia yang ada di selatan Cina.
Mulailah orang-orang Cina berdatangan ke Indonesia bukan hanya berdagang, namun seperti ketika mereka ke Arab, orang-orang Cina yang datang ke Indonesia juga membawa “oleh-oleh” kebudayaan mereka, teknologi pembuatan kertas dan tinta serta ilmu cetak- mencetak ditambah ajaran Islam yang baru mereka peroleh dari Arab. Oleh karena itu pada abad ke 7, ajaran Islam mulai dikenal di Nusantara, khususnya di Jawadwipa (kini Jawa), mereka mendarat di Pantai Banten dan menyebarkan Islam di
Sebagaimana sudah disebutkan, kedatangan mereka di Pantai Utara Jawa itu di samping menyebarkan ajaran Islam juga budaya Cina. Oleh karena itu di Sunda Kelapa (Pelabuhan kerajaan Padjajaran juga) budaya mereka berbaur dengan kebudayaan penduduk asli yng kemudian menyebut diri mereka sebagai suku Betawi dan hingga kini, kita mengenal kesenian cokek, lenong, dan lain-lain yang merupakan akulturasi budaya Cina dan Betawi, yang kini kemudian diklaim sebagai kesenian Betawi. Musik Tanjidor yang merupakan musik khas Betawi pun beberapa alat musiknya menggunakan alat musik khas Cina, seperti rebab, dan lain-lain. Perhatikan pakaian pengantin Betawi, yang mirip pakaian pengantin di zaman dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina pada abad ke 7. Selain itu bahasa Indonesia pun banyak yang berasal dari serapan bahasa Cina, misalnya becak (Bhe-chia), kue (koe), dan teh (tee).
Selain itu makanan-makanan kegemaran sebagian masyarakat
Di Jawa Tengah (dekat
Pendatang Cina dan kebudayaannya berkembang pesat di Nusantara. Kini mereka menjadi suku tersendiri yang disebut Suku Tionghoa. Sesungguhnya suku ini sama kedudukannya dengan Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Madura, dan lain-lain karena suku ini sama-sama beranak cucu dan sudah menghuni bumi Nusantara setidaknya sejak abad ke 7. Sehingga mereka sebenarnya sama-sama sebagai warga negara
Sumber : Seruni Ambarkasih Mahasiswi Fak. Ilmu Budaya Universitas
http://www.indonesiamedia.com/2006/12/mid/budaya/budaya.htm
Jumat, 05 Oktober 2007
Aladin yang di filmkan di Indonesia
Aladin dan Lampu Wasiat
Sutradara Sisworo Gautama Putra
Produser PT. Rapi Film
Pemeran:
Jack John
Lydia Kandou
Rano Karno
Soekarno M. Noor
Alan Nuary
Doddy Sukma
Hadisyam Tahar
Marlia Hardy
Alan Suryaningrat
Helen
Johann Mardjono
Pria Bom Bom
Chaidar Jafar
Ijah Bomber
Musik oleh Gatot Sudarto
Tanggal rilis 1982
Durasi 92 menit
Negara Indonesia
Bahasa Bahasa Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Aladin_dan_Lampu_Wasiat
Sedikit tentang gorila..
Ciri Khas
’silverback gorila’ gorila dominan jantan
Dibandingkan bentuk tubuh manusia, gorilla mempunyai tangan dan kaki yang panjang, dimana tangannya lebih panjang dari kaki. Dada gorila besar dan sebagian besar tubuhnya berbulu, kecuali jari-jemari, wajah, ketiak, telapak kaki dan telapak tangan. Kepala gorila besar, matanya kecil dan berwarna kecoklatan. Gorila tidak mempunyai ekor. Setiap ekor gorila mempunyai hidung yang unik, seperti manusia yang mempunyai sidik jari yang unik. Gigi gorila dewasa berjumlah 32. Panca indra gorila hampir serupa dengan manusia. Tubuh gorila jantan hampir dua kali besarnya dibandingkan gorila betina. Gorila kebanyakan makan tumbuh-tumbuhan. Setiap hari gorila butuh sekitar 25 kilogram makanan yang teriri dari daun-daunan, bunga-bungan, biji-bijian, batang dan tangkai pohon, dan kuncup bunga. Kadang-kadang, gorila juga makan semut dan sejenis rayap. Karean mendapat cairan cukup dari makanannya, gorila sangat jarang minum.
Gorila adalah binatang yang mempunyai intelijen tinggi. Beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa gorila bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sandi. Contohnya adalah gorila Koko dan Michael. Gorila adalah binatang yang pemalu dan sosial. Gorila biasanya hidup di dalam keluarga yang terdiri dar 6 sampai 7 gorila. Suatu keluarga gorila terdiri dari dominan gorila (sering juga disebut ‘silberback’ gorila, karena punggungnya yang berwarna keperakan), dua atau lebih gorila betina dan sisanya anak-anak gorila. Bila anak gorila dewasa, mereka biasanya pergi untuk mencari keluarga gorila yang lain. Setiap malam sebelum tidur, gorila membuat sarang tempat tidur yang terdiri dari daun-daunan, tangkai, ataupun rumput. Ilmuwan yang mempelajari gorila dengan gampang bisa menduga jumlah anggota keluarga gorila dengan menghitung jumlah sarang tempat tidurnya. Gorila bisa hidup sampai 50 tahun di kebun binatang. Di alam liar, gorila biasanya mencapai usai 35 tahun. Gorila bisa melakukan reproduksi saat berusia 10-12 tahun. Gorila betina mengandung sekitar 8 sampai 9.5 bulan dan bisa melahirkan tiga gorila selama hidupnya. Bayi gorila bisa merangkak di usai sekitar 2 bulan dan bisa jalan di usai 9 bulan (jauh lebih awal dari bayi manusia).
Klasifikasi gorila
Gorila Gunung
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata (binatang bertulang belakang)
Class: Mamalia (binatang menyusui)
Order: Primata (primata terdiri dari 11 family, termasuk lemur, berbagai jenis monyet, marmot, kera besar dan manusia)
Family: Pongidae (kera beasar, termasuk gorila, simpanse, bonobo, dan urang utan)
Genus: Gorilla (gorila dan orang utan)
Species
Gorila Barat (Gorilla gorilla)
Sub-spesies
Gorila Dataran Barat (Gorilla gorilla gorilla)
Gorila Tepi Sungai (Gorilla gorilla diehli)
Gorila Timur (Gorilla beringei)
Sub-spesies
Gorila Gunung (Gorilla beringei beringei)
Gorila Dataran Timur (Gorilla beringei graueri)
Gorila bersosok raksasa. Pepohonan tidak kuat menanggung bobot tubuh mereka yang mencapai 3 kali bobot orang dewasa. Tingginya mencapai 1,8 m, atau kurang sedikit dari tinggi pintu rumah kalian. Tubuhnya gagah dan kuat dengan bahu lebar. Kulit dan bulunya berwarna hitam. Hidungnya pesek berlubang besar.
Berkelompok
Di punggung gorila jantan dewasa terdapat warna perak. Karena itu gorilla kerap dipanggil silverback atau si punggung perak. Gorila punggung perak biasanya menjadi pemimpin di kelompoknya. Iya, gorila memang hidup berkelompok. Satu kelompok terdiri dari seorang pemimpin, beberapa gorila betina, serta gorila anak-anak dan remaja. Kelompok ini bisa terdiri dari 3—30 ekor, dan mereka sangat kompak. Umur gorila bisa mencapai 50 tahun. Tua juga ya!
Gorila adalah hewan pemalu, pendiam, dan suka hidup damai. Mereka juga lembut dan mempunyai perasaan seperti kita. Mereka ‘berteriak’ apabila merasa terancam, misalnya ketika ada yang mengganggu kelompok atau anaknya. Gorila memang sangat melindungi kelompok dan anaknya.
Sama seperti manusia, gorila betina mengandung anaknya selama 9 bulan. Setelah itu anak gorila akan terus hidup bersama induknya sampai dia cukup dewasa. Bahkan setiap malam, induk gorila selalu tidur dengan anaknya.
Penidur
Gorila ternyata tukang tidur. Dalam sehari tidurnya bisa mencapai 13 jam. Kalau misalnya kalian tidur jam 9 malam dan bangun jam 5 pagi untuk berangkat sekolah, maka gorila mulai tidur jam 6 sore, dan baru bangun jam 7 pagi. Setelah bangun tidur, mereka akan makan terus sampai siang. Setelah makan, mereka menghabiskan waktu dengan istirahat, tidur, bermain, dan kadang makan lagi.
Di sore hari kelompok gorila akan berjalan bersama-sama mencari tempat untuk tidur. Mereka juga pintar membereskan tempat tidur lo! Biasanya mereka mengumpulkan dedaunan dan menyiapkan tempat tidur yang empuk dan hangat. Dengan begitu ia bisa tidur nyenyak dan tubuhnya menjadi segar kembali esok harinya.
Selain tukang tidur, gorila juga tukang makan. Bisa saja mereka makan seharian. Makanya gorila punya perut gendut. Namun, meski begitu—tidak seperti di film Kingkong—gorila tidak pernah memakan manusia dan hewan besar lainnya. Gorila hanya makan sekitar 200 jenis tumbuhan. Ia memakan hampir semua bagian, mulai dari daun, bunga, dan juga buah. Kadang-kadang mereka juga makan jamur dan serangga seperti semut, rayap, dan cacing. Hebatnya, mereka tidak pernah minum!
Mereka mendapat cukup cairan dari tumbuh-tumbuhan yang mereka makan. Makanan kesukaannya adalah bambu dan seledri liar. Dalam sehari mereka bisa memakan 25 kilogram tumbuhan. Itu artinya 10 kali lebih besar dari pada porsi makan kalian dalam sehari!
Sama seperti kera besar jenis lain, misal simpanse dan orangutan, gorila sangat pintar dan bertingkah laku mirip manusia. Ia bisa tersenyum, tertawa, dan mendengkur. Gorila juga menggunakan alat bantu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Misalnya, mencelupkan sebatang kayu untuk memeriksa kedalaman kolam berlumpur. Hebatnya lagi, ia mampu mengingat sesuatu dalam waktu yang lama. Namun jangan salah, gorila juga bisa stres. Kalau sedang stres, ia bisa sakit diare atau tercium bau busuk dari tubuhnya.
Ancaman Kepunahan
Ilmuwan memperkirakan ada tinggal sekitar 50.000 gorila di alam liar Afrika. Sebagian besar dari dari jumlah ini adalah gorila dataran barat. Gorila dataran timur hanya tinggal sekitar 2500. Gorila gunung berjumlah 600 ekor dan berada dalam ancaman kepunahan.
Sayangnya sekarang gorila sering stres. Padahal, ia tidak punya musuh alami di alam. Gorila stres karena ulah manusia yang merambah hutan tempat mereka tinggal untuk dijadikan ladang. Akibatnya, mereka tidak bebas lagi bepergian dan makanan mereka juga berkurang. Sekarang jumlah gorila di Afrika tinggal sekitar 50.000 ekor, atau sama dengan jumlah penonton pertandingan sepakbola di stadion.
Tambahan untuk info ginseng
mungkin bisa menambah kekurangan yg ada pada data sebelumnya..
PENGENALAN
Kaum Cina mula menggunakan ginseng sebagai ubat sejak 5000 tahun yang lalu. Orang Cina menggelar herba itu sebagai ginseng yang membawa makna 'tumbuhan manusia' (Man Plant) kerana bentuk tumbuhan herba itu yang merupai bentuk manusia. Kemudiannya ginseng diberi nama Latin atau sainstifik yang berbunyi Panax oleh ahli botani. Panax dalam bahasa Latin bermakna penyembuh sempurna bagi semua penyakit (cure all). Panax berasal daripada famili Araliaceae dan mempunyai hubungan yang rapat dengan famali Panacea. Selain daripada kaum Cina , orang tempatan Amerika Utara (North Native American) juga menggunakan ginseng sebagai ubat. Terdapat banyak ginseng semulajadi atau lebih dikenali sebagai ginseng liar yang tumbuh di benua Amerika Utara dan dikenali sebagai Panax quinquefolium
STRUTUR FIZIKAL DAN HABITAT GINSENG
Ginseng ialah tumbuhan yang berumur panjang yang boleh tumbuh sehingga beratusan tahun. Badan herba itu adalah pendek dan seluruh badannya terbenam dalam tanah. Pada kebiasanya habitat semulajadi ginseng adalah di lurah-lurah yang curam dan berteduh di hutan tebal. Sesebatang ginseng yang matang akan mempunyai lima daun di tangkainya. Ginseng akan berbunya pada setiap musim bunga. Kuntum bunga ginseng berwarna kelabu dan ianya akan bertukar menjadi gugusan buah yang berwarna merah tua pada penghujung musim panas. Ginseng akan terus tumbuh sehingga saiznya mencapai 7-21 inci. Badan ginseng adalah 100% akar yang berwarna kuning cerah. Ginseng mempunyai akar yang bercabang dan panjang.
KANDUNGAN GINSENG
Bahagian paling berharga bagi ginseng adalah bahagian akarnya yang berbentuk seakan-akan bentuk manusia. Akar ginseng mengandungi 16 jenis ‘ginesenosides’, karbohidrat, selulosa, mineral dan lain-lain lagi. Pada tahun 1960-an pengkaji-pengkaji di Moscow danTokyo menemui satu sebatian di dalam ginseng dan mereka menamakannya sebagai ‘terpenidol glycosides’. Mereka menjalankan satu eksperimen dengan menggunakan tikus dalam kajian, didapati sebatian tersebut dapat membekalakn lebih tenaga kepada tikus tersebut. Pengkaji-pengkaji mengesan sebatian itu terdiri daripada molekul gula dan molekul ‘terpenoid’. ‘Terponoid’ ialah sejenis hormon yang terdapat pada tumbuhan yang seripa dengan hormon pada haiwan. Kemudiannya, terpenodol glycosides telah dinamakan sebagai ‘ginesenosides’. ‘Ginesenosides’ yang memainkan peranan membuat ginseng terkenal dengan nama ‘ubat segala penyakit.’.
JENIS-JENIS GINSENG
Terdapat dua jenis ginseng di bumi ini, iaitu American ginseng dan Asiatic ginseng. Jadual berikut merupakan perbandingan antara dua jenis ginseng :
American ginseng
Asiatic ginseng
Nama sainstifik
Panax quinquefolium L.
Panax ginseng
Warna
Putih
Merah
Habitat
Southern Ontario ke Georgia dan Wisconsin
Utara China dan Korea Utara
Kesan ke atas fisiologi badan
'menyejukkan ' badan
'memanaskan' badan
Kandungan ginsenosides
3-4 kali lebih daripada Asiatic ginseng
1 kali
Asiatic ginseng atau Panax ginseng berwarna merah kerana ginseng tersebut telah diproseskan dengan cara-cara rahsia oleh pencari atau penanam ginseng bagi tujuan mengeringkannya. Proses pengeringan tersebut dijalankan selama 8-10 jam. Sementara itu, American ginseng dikatakan boleh menyejukan badan berlawan dengan Asiatic ginseng yang akan memanaskan badan adalah berikutan daripada kepercayaan orang Cina tentang Prinsip Kekutuban iaitu berkenaan dengan Yin Yan. Prinsip Kekutuban adalah satu idealogi yang diutarakan oleh golongan Toalisme yang berpendapat bahawa segala benda dalam alam ini wujud dalam pasangan yang bertentangan contohnya matahari lawan bulan, api lawan air, panas lawan sejuk, baik lawan jahat dan lain-lain lagi.
American ginseng mempunyai kandungan ginsenosides yang lebih tinggi daripada Asiatic ginseng maka ianya dikatakan mempunyai nilai perubatan yang lebih tinggi. Walau bagaimanapun, terdapat sesetengah jenis ginsenosides yang terkandung di Asiatic ginseng tidak didapati di American ginseng.
Selain daripada dua jenis ginseng yang telah dibincangkan mungkin terdapat sesetengah daripada kita yang pernah dengar nama Serbian ginseng (Eleutherococcus seticosis). Pada hakikatnya, Serbian ginseng bukan merupakan ginseng atau Panax , ini kerana ianya tidak segenus dengan 2 jenis ginseng di atas. Tetapi Serbian ginseng berhubungan rapat Panax kerana merupakan ahli famali Araliaceae. Serbian ginseng tidak mengandungi ginsenosides tetapi mempunyai unsur-unsur yang merupai fungsi ginsenosides. Serbian ginseng tumbh di Rusia, China dan Jepun.
USAHA MENCARI DAN MENGGALI GINSENG
Bagi bangsa Cina purba, mereka percaya ginseng liar mempunyai kuasa ajaid. Semakin tua ginseng itu, semakin besar kuasa ajaidnya. Ginseng dipercayai berkemampuan untuk bertukar menjadi seorang budak dan herba itu barkebolehan bergerak sesuka hati ini bererti ianya boleh bertukar habitatnya. Pengaruh kepercayaan ini adalah kuat memandangkan terdapat buku cerita kanak-kanak Cina yang berkaiatan dengan ginseng dan kuasa luar biasanya.
Bagi seseorang yang ingin masuk ke dalam hutan untuk mencari ginseng, dia perlu berdoa kepada Tuhan Hutan sebelum memasuki hutan. Dan masa yang paling sesuai untuk mencari ginseng adalah pada musim ginseng berbunga dan musim berbuah kerana senang dikenali.
Seseorng yang bertuah berjumpai herba itu tidak boleh menggalinya secara terus. Ini disebabkan kepercayaan ginseng akan bergerak sendiri untuk mendarikan diri. Maka seseorang pencari ginseng perlu mencucuk empat batang kayu di sisi ginseng tersebut dan membentuk satu segiempat. Kemudiannya lilitkan dengan benang merah yang bertujuan untuk mengurungkan ginseng tersebut. Dengan langkah-langkah itu. maka dipercayai ginseng tersebut tidak akan bergerak lagi. Seterusnya pencari ginseng baru boleh mula menggali ginseng tersebut.
KEGUNAAN DAN KEBAIKAN GINSENG
Ginseng merupakan salah satu anugerah terbaik alam kepada manusia. Ginseng digunakan untuk meninggikan daya ketahanan fizikal dan mental manusia, meninggikan tenaga, menstabilkan fisiologi badan, merendahkan paras kelosterol dan mencegah penyakit kanser. Selain itu, peranan tradisional ginseng adalah meningkatkan keharmonian seks. Ginseng juga menguatkan fizikal badan untuk menentang keletihan. Kajian menunjukkan bahawa penggunaan ginseng yang kerap menbawa manfaat untuk penyakit Alzhemer’s (penyakit kehilangan pengigatan), menangani penyakit diabetes (merendahkan kandungan gula dalam badan), mengatasi masalah penuaan (aging process), menguatkan sistem keimunan dan lain-lain lagi. Berikut merupakan keterangan lanjut tentang kebaikan ginseng :
MENGURANGKAN TEKANAN KEHIDUPAN
Kajia-kajian yang lepas dan berterusan hingga masa kini membuktikan ginseng berkesan menolong badan manusia dalam menangani masalah tekanan kehidupan. Dalam kajian yang dijalankan dalam makmal di Korea, Rusia, Bulgaria, Amerika Utara dan London yang menggunakan tikus sebagai eksperimen, menunjukkan tikus di bawah tekanan akan menjadi lebih lengah jika diberi dos ginseng yang ditetapkan. Buku yang berjudul "Ginseng, The Magical Herb of the East" yang dikarang oleh Stephen Fulder, menyatakan pengambilan ginseng membolehkan seseorang di bawah tekanan kembali kepada normal dengan lebih cepat. Adalah menjadi tradisi bagi askar China membawa bersama ginseng ke perang yang bertujuan meningkatkan kecergasan dan meringankan tekanan mereka. Pengkaji China dan Korea mendapati bahawa ginseng meninggalkan kesan positif kepada kelenjar adrena dan aktiviti minda.
TENAGA, KECERGASAN DAN DAYA KETAHANAN
Pada tahun 1980-an, segolongan pengkaji dari Universiti California mendapati bahawa ginseng dapat meningkatkan keefisenan penghasilan tenaga dalam badan. Ketika haiwan melakukan kegiatan kecergasan seperti bersenam. Ginseng membekalkan lebih banyak tenaga dan ini dapat meningkatkan tahap pencapaian seseorang itu.
Selain itu, didapati ginseng menstabilkan kadar metabolisme badan dengan menggalakkan pencernaan makanan, penghasilan tenaga dari makanan tercerna dan menyingkirkan toksik dalam tubuh manusia. Kandungan ginsenosides dalam ginseng mungkin memanfaatkan sistem sarafdalam tubuh manusia dengan mengalirkan lebih banyak darah ke otak dan mengaktifkan neuron tranmister di otak.
KARDIOVASKULAR
Ginseng dibuktikan memberi kesan positif kepada sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat. Menurut Fulder, orang Cina menggunakan ginseng sebagai salah satu cara tindakan kecermasan untuk menstabilkan tekanan darah selepas diserang penyakit sakit jantung secara tiba-tiba. Doktor-doktor Rusia dan Jerman pula berpendapat ginseng berkesan merendahkan tekanan darah tinggi. Selain itu, terdapat beberapa kajian yang menyatakan ginseng dapat merendahkan paras kelosterol dalam badan. Walaupun ginseng bukan merupakan agen perendah kelosterol tetapi disebab ginseng boleh menwujudkan sistem metabolisme yang lebih baik dan sihat yang seterusnya merendahkan aras kelosterol di dalam tubuh manusia. Oleh sebab, American ginseng yang bersifat Yin maka dipercayai lebih berkesan berbanding dengan Asiatia ginseng dalam tujuan ini. Menurut kajian yang dijalankan oleh pengkaji di Universiti Wisconsin, American ginseng didapati merupakan bahan-bahan yang paling berjaya untuk merendahkan kadar kelosterol dalam badan haiwan.
MENGUATKAN SISTEM KEIMUNAN
Fulder menjalankan satu eksperimen dengan memberikan sekumpulan haiwan makan ginseng lalu menjangkiti haiwan tersebut dengan bakteria yang boleh menyebabkan penykit. Keputusannya haiwan tersebut kekal sihat. Di Jepun, pengkaji mendapati bahawa ginseng dapat menguatkan sistem keimunan dengan mengukuhkan daya ketahanan sel darah putih yang bertindak sebagai pengawai keselamatan dan antibodi yang bertindak sebagai senjata untuk melawan sebarang mikroorganisma yang menyerang badan kita. Ginseng memperbanyakan sel darah putih dengan merangsang proses penghasilan sel darah putih di sumsum tulang.
MERAWATI KANSER
Didapati ginseng mampu melindungi badan kita dari kesan sampingan dadah dan terapi radioaktif dalam proses mengubati penyakit kanser (sinaran radioaktif digunakan untuk membunuh sel kanser). Pengkaji-pengkaji Korea dan Rusia menunjukkan pesakit yang memakan dos ginseng yang ditetapkan berkemampuan menahan peningkatan penggunaan dadah anti kanser. Ahli-ahli sains menjalankan satu eksperimen seperti berikut:
Tikus yang diberi ginseng berjaya merendahkan paras klorohidrat, ubat pelali dan alkahol dalam badannya. Ahli sains juga mendapati bahawa tikus tersebut menyumbuh dengan lebih pantas dan apabila dipancar dengan sinaran-X, daya resisten bertambah dua kali ganda. Selain itu, tikus tersebut lebih bercenderungan untuk hidup selepas disuntikkan dengan racun, bakreria dan dadah anti-kanser.
DIABETES
Oleh sebab ginseng berkesan mewujudkan satu sistem metabolisme yang sihat dan bersih, maka ianya dapat mengubati penyakit diabetes. Diabetes ialah ketidakseimbang paras gula di dalam darah. Ginseng boleh meningkatkan paras glukosa dalam darah jika badan kekurangan glukosa akibat suntikan hormon insulin yang berlebihan. Sebaliknya jika aras glokosa dalam tubuh haiwan meningkat dengan mendadak ginseng boleh merendahkannya. Inilah fungsi ginseng sebagai penyimbang aras glukosa dalam badan. Walau bagaimanapun, perlu dijelaskan bahawa ginseng hanya berperanan sebagai pembantu ubat dan bukannya pengganti ubat.
MENAMBAH KEHARMONIAN SUAMI-ISTERI
Ginseng telah dibuktikan berjaya meningkatkan potensi seksual lelaki. Pengkaji mendapati ginseng mengandungi kandungan-kandungan tertentu yang merangsangkan keaktifan hormon seks bertambah dan ini sekali gus menambahkan kekuatan lelaki dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai suami. Di Rusia, doktor mendapati bahawa ginseng dapat mengubati pesakit yang menderita akibat masalah kemanduran. Di samping itu, ginseng juga berkesan kepada kaum wanita dengan memantapkan kitaran haid mereka iaitu tetap pada masanya.
PENUAAN
Ginseng melambatkan proses penuaan yang umum dengan menjanakan proses pengliran darah yang sihat. Ginseng mencegah penyakit kardiovaskular dan juga berkesan meringankan keletihan. Maka, ginseng boleh dikatakan sebagai perangsang yang selamat dan boleh digunakan secara berterusan. Di negara China purba iaitu seawal dinasti Shang, penduduk pada masa itu telah tahu menggunakan ginseng untuk mengurangkan kesakitan pada sendi atau dikenali sebagai arthritis.
PANDANAGAN AHLI NUTRISI TERHADAP GINSENG
Ahli nutrisi Almanac berpendapat ginseng dapat menguatkan saraf dan jantung. Selain itu, ginseng boleh membina badan yang sihat dari segi mental dan fizikal serta meninggikan keupayaan daya ketahanan atau resisten badan dengan mengkuatkan dan mengiatkan kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan organ penting yang mengawal proses fisiologi badan manusia termasuk metabolisme vatamin dan mineral.
Laporan pengkaji Soviet menyatakan ginseng boleh menormalkan tekanan di salur arteri dan ini berkesan dalam mengubati hipertensi dan hipotensi.
Terdapat sesetengah pakar barat pula tidak percaya terhadap fungsi ginseng kerana tidak terdapat bukti yang sainstifik untuk menunjukkan fungsi ginseng. Bagi mereka ginseng setakat boleh membekalkan tenaga lebihan kepada manusia dan tiada nilai perubatan.
Kesimpulannya, kita tidak dapat menentukan mana-mana piihak yang betul pada masa kini tetapi apa yang dipastikan ginseng memainkan peranan siokologi untuk mengubati pelbagai penyakit bagi mereka yang percaya terhadap fungsi ginseng.
RUJUKAN
1. Encyclopaedia Britannica CD 99
2. Zhang Jingwei, The Alpine Plants of China, Gordon and Breach, Science Publisher, Inc, New York.
3. http//www.alaskan.com/ginseng/ginseng-benefits.htm#top
4. http//www.ginseng.ca/giozool.htm
5. http//www.spritoftheforest.com/ginseng.htm
ditemukan...
kalau ada yang mau lihat ini webnya..
cuma sedikit siy isinya, tapi cukup menambah informasi yang jelas..
http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/S/ads,20030626-33,S.html
Atau bisa dilihat datanya di bawah ini..
Nama :
SLAMET SAROJO
Lahir :
Solo, Jawa Tengah, 21 November 1930
Agama :
Islam
Pendidikan :
- HIS, Wonogiri (1942)
- Taman Siswa, Mojokerto
- SMPN, Solo (1945)
- SMA, Semarang (1951)
- Akademi Kepolisian, Sukabumi (1965)
Karir :
- Tentara Pelajar Brigade 17, Kompi I Detasemen II (1945) Kepolisian terakhir berpangkat inspektur polisi (1951)
- Dirut PT Eka Djaya (1959)
- Dirut Dwima Group Holding Company, meliputi a.l.: w PT Dwimajaya Utama w Perkayuan w PT Bahana Utama Lines
Alamat Rumah :
Jalan Metro, Pondok Indah 35, Jakarta Selatan Telp: 764432
Alamat Kantor :
Wisma Antara, Medan Merdeka 17, Jakarta Pusat Telp: 343075
SLAMET SAROJO
''Berdagang itu tidak sulit,'' kata Slamet Sarojo, pemimpin berbagai perusahaan. Barangkali ia hanya berseloroh. Keberhasilan usahanya sendiri, ternyata, ditopang keuletan dan kerja keras. Dimulai sebagai agen rokok kretek Tuton Tapen, di Semarang, ia kemudian mendirikan pabrik sirlak. Sementara itu, ia juga mengageni minyak tanah, sambil memborong besi tua.
Kisah dagangnya memang tidak terlepas dari seorang pengusaha rokok kretek Tuton Tapen, Liem Giat Thiem. Slamet pernah menanam budi dengan menggagalkan perampokan di pabrik milik orang kaya dari Semarang itu. Tidak hanya memberikan modal, pengusaha itu kemudian juga mengajarkan manajemen pada Slamet.
Tetapi, sejak kecil ia memang terbiasa bekerja keras. Untuk bisa sekolah, misalnya, ia terpaksa ngenger: setiap hari bangun pukul empat pagi dan mengerjakan apa saja perintah ndoro-nya. ''Kesempatan ngenger saya gunakan untuk survive, bukan untuk mati,'' katanya kemudian. Hal berharga yang diperolehnya dari perjalanan hidupnya itu, ''Sampai sekarang saya tidak pernah merasa sulit menghadapi persoalan apa pun.''
Pada masa menjelang Kemerdekaan, Slamet -- yang juga dikenal dengan beberapa panggilan seperti: Dongklang, Karjo, dan Slamet Kusir -- masuk Tentara Pelajar (TP). Pangkatnya ketika itu sersan. Sempat belajar di Akademi Kepolisian, Sukabumi, ia terakhirnya berpangkat inspektur. Didorong keinginan hidup lebih layak, anak bungsu mantri kehutanan ini memilih keluar dari kepolisian.
Dwima Group merupakan induk berbagai cabang dan macam usahanya. Slamet bertindak sebagai direktur utama. PT Bahana Utama Lines -- armada pengangkut kayu gelondongan dan cargo umum -- miliknya, kini mengoperasikan sembilan kapal dengan bobot mati 70 ribu ton. Pernah bekerja sama dalam bisnis perkayuan dengan sebuah perusahaan Taiwan, 1969.
Dari pernikahannya dengan Aminah Lubis, ia dikaruniai tujuh anak. Di tengah kesibukannya sehari-hari, Slamet selalu menyempatkan diri bermain catur dan berenang. Ia juga betah berkemah berhari-hari di tengah hutan.
Kemasan Sigaret Kretek Beras Tuton
Nama Produk : Sigaret Kretek Beras Tuton
Nama Produsen : Pabrik Rokok PUSAKA HIDUP
Alamat Produk : Semarang
Jenis Produk : Rokok
Jenis Rancangan : Kemasan
Lembaga berwenang : -
No Merk Dagang : 37618. 39111. 38120
Visual yang tampak : Background garis2 bergelombang warna merah, 2 wanita Indonesia (dilihat dari kebayanya) yang sedang menumbuk padi dan menampi, Tampian dan keranjang anyaman, ani2, font beragam dari font serif dan sanserif serta kaligrafi, bagian belakang gambar pabrik.
Budaya yang mempengaruhi : Indonesia, Barat(jelasnya belum diketahui)
Ekspresionistik : Kami agak kebingungan dengan penafsiran yg satu ini.. belum dapat data tentang beras tuton dengan detil.. dari namany beras tuton mungkin merupakan jenis beras dengan kualitas baik pada masa itu.. gambar wanita itu mungkin ingin menyampaikan bahwa produk ini khas indonesia, menggambarkan situasi pekerja wanita yg mengurus kegiatan pertanian saat itu. dari pencarian data tuton itu merupakan jenis rumput yang mengganggu, kaitannya mengapa diberi nama beras Tuton belum diketahui pasti. tapi sudah ditemukan pengusaha yang mendirikan pabrik pembuatan rokok ini.. so ditunggu y data selengkapnya.. Untuk gambar pabrik di belakangnya mungkin si pengusaha ingin memperlihatkan gambaran pabrik perusahaan tempat produksi rorok ini.
Instrumentalistik : dari pengamatan kami terlihat adanya percampuran dua budaya Indonesia dengan Barat. Pemakaian bahasa asing DeLux dan sigaret mungkin merupakan percampuran budaya Belanda atau Inggris. dilihat juga dari warna kemasan dengan pilihan warna merah putih dan biru, seperti warna kebangsaan Belanda, tapi itu baru penafsiran sementara. Sigaret / rokok juga terkenal di luar sana dan karena budaya di Indonesia saat itu sudah bercampur maka masuklah jenis sigaret dan dimodifikasi dengan budaya di rokok di Indonesia.
Kamis, 04 Oktober 2007
Arti bunga Teratai
Kelompok kami berusaha mencari arti bunga Teratai yang berada dalam kemasan Aladina. Dalam kemasan dapat dilihat bahwa Budha duduk diatas sebuah teratai. Hal ini mengandung banyak makna. Kenapa harus teratai dan bukan bunga yang harum atau bunga yang lebih elok lainnya? Semuanya akan kami coba paparkan dengan menggabungkan dan menghubungkan data berdasarkan beberapa sumber yang peroleh. Berikut bahasan yang sudah kami rangkum:
Bunga teratai memperingatkan kita akan Buddha. Akar teratai yang tumbuh di dalam lumpur tetapi bunganya berkembang dengan cantik di bawah matahari. Daun teratai tidak basah kalau kena air. Jika kita tuangkan sedikit air ke atas daun teratai, air akan mengalir turun. Begitulah jika kita mengamalkan Ajaran Buddha, kejahatan akan lari dari kita seperti air mengalir turun dari daun teratai.
Bunga teratai mempunyai benih walupun ia masih berbunga lain. Ini bermaksud kita mempunyai BENIH BUDDHA dalam kita. Kita semua boleh menjadi Buddha sekiranya kita mengikuti Ajaran Buddha.
Kesayangan Para Dewa TERATAI, LOTUS atau PADMA dalam beberapa literatur arkeologi disebut sebagai bunga kesayangan para DEWA. Arca para dewa sering menggambarkan "sang Dewa" sedang duduk sambil memegang bunga TERATAI TERATAI menrupakan bunga yang hanya layak dipersembahkan kepada Sang Penguasa Tertinggi yang menciptakan dan menguasai dunia seisinya: Tuhan Yang Maha Esa. Mengapa TERATAI bukan bunga lain yang lebih indah atau lebih harum yang dipilih? Rupanya apa yang yang tersirat di dalam lambang bunga TERATAI, sarat akan arti dan falsafah hidup yang dalam.
Hanya Dari Lumpur Walaupun TERATAI hidup berakar dari "lumpur", dimana benih TERATAI disebarkan, dengan siraman hujan yang walaupun hanya sekejap, kuncup akan tumbuh dan berkembang, mempersembahkan kepada alam semesta raya, kelopak bunga elok penuh keagungan.
Penuh Pesona TERATAI memang bukan bunga yang harum semerbak, tetapi keberadaannya mampu membuat orang menoleh dan memperhatikannya. Tak peduli dia hidup di kolam gedung megah atau di kubangan lumpur belantara, tetaplah mereka akan memberi kesan mendalam bagi yang melihatnya. TERATAI juga merupakan bunga yang tak pernah "mati" saat kemarau melingkupi bumi, dia tetap hidup dalam umbinya, terpuruk dalam tanah kering kerontang. Tetapi begitu hujan datang, kuncup bunga akan segera mekar ditengah hijau dedaunan.
Penuh Manfaat TERATAI bukan hanya elok di pandang dan dinikmati, tapi setiap bagian dari tumbuhan ini sangat berguna bagi siapapun. Bunganya sangat elok menjadi kesayangan dan persembahan terpilih bagi para penguasa; daunnya yang lebar jadi tempat bernaung dan berlindung bagi mahluk disekitar alam hidupnya; akar umbi, dan bijinya dipercaya sebagai obat penyembuh bagi si sakit.
Bunga teratai dipilih sebagai symbol yang tepat menggambarkan kesucian dan keagungan Hyang Widhi (Tuhan) karena memenuhi unsur-unsur :
- Helai daun bunganya berjumlah delapan sesuai dengan jumlah manifestasi Hyang Widhi di arah delapan penjuru mata angin sebagai kedudukan Horizontal : Timur (Purwa) sebagai Iswara, Tenggara (Agneya) sebagai Maheswara, Selatan (Daksina) sebagai Brahma, Barat Daya (Nairiti) sebagai Rudra, Barat (Pascima) sebagai Mahadewa, Barat Laut (Wayabya) sebagai Sangkara, Utara (Uttara) sebagai Wisnu, Timur Laut (Airsanya) sebagai Sambhu.
- Puncak mahkota berupa sari bunga yang menggambarkan symbol kedudukan Hyang Widhi secara vertikal dalam manifestasi sebagai : Siwa (adasthasana/dasar), Sadasiwa (madyasana/tengah) dan Paramasiwa (agrasana/puncak).
- Bunga teratai hidup di tiga alam yaitu tanah/lumpur disebut pertiwi, air disebut apah, dan udara disebut akasa. Bunga teratai merupakan sarana utama dalam upacara-upacara Panca Yadnya dan juga digunakan oleh Pandita-Pandita ketika melakukan surya sewana (pemujaan Matahari).
Bunga teratai melambangkan beberapa hal, antara lain : 1. bunga teratai tumbuh di tepi air yang keruh yang berarti dhamma tetap ada dalm kondisi dan waktu apapun. 2. melambangkan 7 langkah Pangeran Siddharta ketika dilahirkan.
Pending...
nanti malam baru akan diposting lagi semua data kemasannya..
serta tambahan data lainnya..
TengQ
Kemasan Batik Tulis Solo Manis
Nama Produk : BATIK TULIS SOLO MANIS
Nama Produsen : -
Alamat Produk : SOLO
Jenis Produk : Sandang
Jenis Rancangan : Kemasan
Lembaga berwenang : -
No Merk Dagang :260599
Visual yang tampak: Frame berupa ukiran dari solo, mahkota tipe dari barat dengan huruf M, serta nama brand itu sendiri Manis.
Budaya yang mempengaruhi : Indonesia, Barat(detilnya kurang jelas)
Ekspresionistik :Merupakan label dengan khas budaya Indonesia tepatnya Solo dengan warna tradisional dan dipengaruhi budaya barat dengan adanya gambar mahkota raja versi barat memberi kesan bahwa produk merupakan yg tertinggi, pemimpin,hebat, berkualitas.
Instrumentalistik : Adanya percampuran budaya Indonesia dengan barat mungkin karena masyarakat Indonesia yang lama dijajah bangsa barat dan percampuran masa itu, serta trend masa itu yang melihat bahwa budaya asing juga bisa menjual dan terlihat lebih ternama.
Kemasan Aladina
Nama Produk : ALADINA STRONG TONIC CAPS
Nama Produsen : PT SINAR EFFENDI MURNI
Alamat Produk : Sukabumi
Jenis Produk : Obat- obatan
Jenis Rancangan : Kemasan
Lembaga berwenang : Departemen Kesehatan RI
No Daftar Legal : NO. DEPKES. RI. TR 881337981
No Merk Dagang : 178560,249188
Visual yang tampak : Buddha Cina, Ginseng, Lampu Aladin, Gorila, bagian belakangnya Lebah, sarang lebah, tumbuh2an, font yang digunakan huruf Mandarin dan jenis san serif seperti Arial / heveltika.
Budaya yang mempengaruhi : Indonesia, Cina, dan Timur Tengah
Dari penafsiran ekspresionistik kemasan aladina ini terlihat bahwa Obat Aladina ini ingin memperlihatkan kesan bahwa obat ini benar-benar berkhasiat dilihat dari adanya gambar ginseng, Buddha dan Gorila yang merupakan simbol2 dari kekuatan, terkenal karena kehebatannya.
Template
come back...
setelah UTS berkahir baru bisa sekarang mengisi blog lagi...
maaf benar2 sibuk sekali..
nanti akan kami lengkapi data2 tentang kemasan dan ukuran serta bukaannya serta analisis singkat dari kemasan2 lainnya..
ditunggu yah...